jpnn.com, SEMARANG - Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Jawa Tengah (Jateng) di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Rabu (28/10) punya nuansa berbeda. Selain digelar secara virtual, peserta upacaranya juga tak hanya para pejabat, namun ada penyandang disabilitas hingga eks narapidana terorisme (Napiter).
Para penyandang disabilitas dari berbagai daerah diundang khusus menghadiri acara itu. Mereka juga menghibur tamu undangan dengan bernyanyi dan bermain musik bersama.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo Diadang Eks Napi Terorisme Jelang Upacara Sumpah Pemuda, Langsung Hormat
Salah satunya dilakukan Clarissa Kusumaning, penyanyi difabel asal Rembang yang pernah mengelus-elus wajah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Upacara itu juga diikuti empat eks Napiter. Di antaranya Joko Triharmanto alias Jack Harun, eks Napiter kasus Bom Bali, mantan anak buah Noordin M Top, Sri Puji Mulyo Siswanto dan dua lainnya yakni Surono dan Paimin.
BACA JUGA: Demi Gus Nur, Chandra Menyerahkan Ratusan Surat Pernyataan kepada Bareskrim Polri
"Saya sengaja mengundang, karena mereka punya karya-karya bagus. Anak-anak penyandang disabilitas ini misalnya, mereka punya kreasi banyak dan semangatnya luar biasa. Saya ajak agar mereka mendapat kesempatan ikut acara nasional bersama Presiden," kata Ganjar.
Termasuk kawan-kawan eks Napiter. Mereka selama selama ini memang sudah intens berkomunikasi dengan Gubernur Ganjar, dan selalu aktif memberikan edukasi pada masyarakat.
BACA JUGA: Selamat Buat Pak Ganjar Pranowo
"Mereka semua kita undang agar bisa menunjukkan bahwa mereka bukan anak-anak atau orang-orang yang kami kecualikan, tapi mereka akan selalu kami ajak berpartisipasi," tambahnya.
Ganjar Pranowo mengatakan momentum peringatan Sumpah Pemuda harus dijadikan semangat anak-anak muda untuk berkarya. Saatnya, anak muda yang berkontribusi pada pembangunan negeri.
"Jangan lupa, Sumpah Pemuda mengingatkan pada kita tentang berbangsa, berbahasa dan berindonesia. Setiap melangkah, harus selalu ada kepentingan nasional, kepentingan bersama yang harus dijaga, semuanya memegang teguh Bhineka Tunggal Ika. maka anak-anak muda Indonesia akan semakin berprestasi“ ucap Ganjar.
Sementara itu, eks Napiter Jack Harun merasa sangat bangga diundang dalam upacara Sumpah Pemuda. Menurutnya, kegiatan merupakan upacara pertama yang pernah diikutinya.
"Sangat senang sekali, saya baru pertama kali mengikuti upacara ini. Sangat berkesan, dan semakin membangkitkan semangat saya pribadi untuk terus berkreasi, bekerja serta berbuat baik," katanya.
Jack Harun juga berpesan pada anak-anak muda di Indonesia agar tidak mudah terprovokasi. Anak muda diminta bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak salah memilih guru.
"Untuk teman-teman yang masih memiliki paham radikal dan menentang NKRI, mari kita banyak belajar, menimba ilmu dari banyak guru. Jangan mencari perbedaan, tapi mari kita mencari persamaan," pungkasnya.
Hal senada disampaikan salah satu penyandang disabilitas, Prasasthi Wahyu Haryono. Ia merasa sangat terhormat bisa diundang mengikuti upacara peringatan Sumpah Pemuda.
"Mari anak-anak muda terus memberikan inspirasi bagi semua orang. Khususnya penyandang disabilitas, jangan putus asa. Difabel atau tidak, itu kembali pada diri kita sendiri, niat, tekad dan perjuangan," katanya.
Prasasthi mengajak anak-anak muda terus produktif dan berkarya. Anak muda juga harus pandai menyesuaikan diri dengan keadaan. "Pokoknya harus tetap semangat," tambahnya.(fat/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam