jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei lembaga Indonesia Political Opinion (IPO) menyatakan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada di posisi tertinggi untuk Pilpres 2024.
Di bawah Ganjar ada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
BACA JUGA: Survei Capres: Prabowo Ditempel Ganjar, RK dan Anies Terus Melorot
Sementara di posisi bawah ada Ketua DPR Puan Maharani, dan Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar.
Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menjelaskan sebenarnya posisi Ganjar tidak terlalu mengejutkan, karena pada survei Juli lalu sudah berada di tiga besar. Namun, hasil survei kali ini menempatkan Ganjar berada di posisi pertama.
BACA JUGA: Geng Motor Mengamuk, Sadis
"Ganjar Pranowo tidak terlalu mengejutkan karena posisi Juli dia sudah di tiga besar, (kini) meningkat ke posisi teratas menjadi 17,9 persen," kata Dedi dalam paparan hasil survei IPO bertajuk "Kinerja Kementerian/Lembaga, Peluang Reshuffle Kabinet dan Potensi Capres 2024", secara virtual, Rabu (28/10).
Dedi menegaskan bahwa meskipun berada di posisi teratas, elektabilitas Ganjar belum setinggi Prabowo pada Juli lalu yang mencapai 18 persen lebih.
BACA JUGA: Habib Bahar jadi Tersangka Lagi
Lebih lanjut dia memerinci dalam survei kali ini Prabowo di posisi kedua dengan raihan elektabilitas 16,4 persen, dan di tempat ketiga ada Anies Baswedan 15,3 persen.
Berikutnya secara berurutan ada Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno 8,8 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 6 persen, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 5,7 persen.
Selanjutnya ada Mendagri Tito Karnavian 4,2 persen. Kemudian ada mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo 4,0 persen, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto 2,9 persen.
Menko Polhukkam Mahfud MD 2,5 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 1,1 persen, Puan Maharani 1,9 persen dan Muhaimin Iskandar 1,1 persen.
Sementara responden yang tidak tahu atau tidak menjawab 19,8 persen. Survei ini dilakukan 12-23 Oktober 2020, menggunakan metode purposive sampling dilakukan terhadap 170 orang pemuka pendapat (opinion leader) yang berasal dari peneliti Universitas, lembaga penelitian mandiri, dan asosiasi ilmuwan sosial/perguruan tinggi.
Survei terhadap massa pemilih nasional dilakukan dengan metode multistage random sampling terhadap 1200 responden di seluruh Indonesia dengan margin of error dalam rentang 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (boy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Boy