Ganjar Pranowo Sebut Ada Anak Muda Pengin jadi Lansia Demi Vaksinasi Covid-19

Rabu, 24 Maret 2021 – 13:03 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut bahwa antusiasme masyarakat menerima program vaksinasi Covid-19 sangat tinggi.

Masyarakat yang awalnya takut menjadi berani.

BACA JUGA: Ganjar Pranowo: Jangan Sampai ada Keputusan yang Menyinggung Perasaan Petani

Dia menyebut dalam sebuah survei, masyarakat di beberapa wilayah Indonesia masih banyak yang belum percaya tentang vaksinasi Covid-19.

Namun, di Jateng hal itu terbantahkan.

BACA JUGA: Petugas Vaksinasi Covid-19 Belum Terima Honor, Haji Said: Kami Sedang Mengupayakan

"Antusiasme masyarakat tinggi, bahkan berebut. Makin banyak yang divaksinasi, bagus sekali," kata Ganjar dalam siaran YouTube FMB9ID_IKP, Rabu (24/3).

Menurut pria kelahiran Karanganyar itu, respons dari masyarakat terutama para lansia yang mendapatkan kesempatan vaksinasi sangat luar biasa.

BACA JUGA: Calon Haji 2021 Bakal Menjalani Vaksinasi Covid-19 sebelum Berangkat ke Tanah Suci

Peran tenaga kesehatan dan perangkat desa juga patut diacungi jempol.

"Mereka (lansia, red) ada yang dijemput petugas di RT, pihak kelurahan juga menjemput. Para lansia senang dan semangat," ujar dia.

Ganjar juga sempat mendapatkan cerita dari Menkes Budi Gunadi Sadikin yang mengatakan bahwa orang tuanya tidak paham, bahkan tidak mau divaksinasi.

Kegigihan dari petugas puskesmas untuk merayu dan memberikan penjelasan sangat hebat bagi para lansia.

"Artinya power yang diberikan nakes sangat dahsyat," ucapnya.

Ganjar mengaku mendapatkan banyak pertanyaan kapan vaksinasi akan dilaksanakan kembali.

Bahkan ada fakta unik, di mana kalangan anak muda meminta dimasukkan ke kategori lansia demi mendapat jatah vaksinasi Covid-19.

"Ada yang mau dimasukkan lansia padahal belum lansia," katanya.

Vaksinasi di Jateng, sambung Ganjar, masih belum mencukupi, sehingga para lansia lebih diutamakan menerima suntikan.

Tahap pertama yang diperuntukkan bagi ASN dan petugas pelayanan publik di bawah 50 tahun terpaksa disetop dahulu.

"Karena jatah vaksin terbatas, kami alihkan dulu kepada lansia, kepada kelompok rentan yang ada," kata Ganjar. (mcr12/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler