Ganjar Pranowo: Suka tidak Suka Kita Harus Menanam

Rabu, 13 Oktober 2021 – 14:36 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo saat kegiatan "Polda Jateng Mageri Segara". Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, DEMAK - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengikuti kegiatan "Polda Jateng Mageri Segara" bersama Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, Pangdam IV/Diponegoro Mayjend TNI Rudianto, dan Forkompinda di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Selasa (12/10).

"Kemarin mendampingi Presiden, trigger-nya luar biasa. Jateng menyambut cepat dan justru yang memulai dari Polda. Kami tinggal back up dan gaspol. Ini upaya kami, tidak hanya 'mageri segara' tetapi juga menyelamatkan bumi dan kemanusiaan," Ganjar di lokasi.

BACA JUGA: Ganjar Pranowo Bicara soal Sibina Cantik Bingit

Ganjar menuturkan sebelum datang ke lokasi penanaman mangrove, dia sempat berkeliling di Desa Bedono sampai di Pantai Morosari.

Saat sampai di pantai, dia bertemu dengan seorang ibu-ibu yang sudah lama berjualan dan bekerja di areal pantai itu.

BACA JUGA: Fadli Padi Reborn Curhat pada Pak Ganjar soal Merpati Kolong

Dia mendengarkan cerita dari bahwa dulu daerah itu merupakan daratan dengan pasir putih tetapi sekarang sudah tenggelam.

"Ibu itu menunjukkan ada makam di ujung. Katanya dari makam sampai sini (tempat berjualan) dulu itu daratan dengan pasir putih. Hari ini sudah tidak ada. Lalu dia bercerita bagaimana survive sebagai orang pesisir pantai dengan penghasilan yang cukup besar dari laut," ujarnya.

BACA JUGA: Ratusan Pekerja Migran Indonesia Curhat pada Pak Ganjar, Paling Banyak Soal Ini

Lebih lanjut, orang nomor satu di Jawa Tengah itu menjelaskan tantangan dalam mengelola wilayah pesisir seperti daerah Sayung.

Land subsidence di daerah itu cukup tinggi bahkan lebih cepat dari kenaikan air laut karena disebabkan pengambilan air tanah berlebihan.

"Lalu soal tata ruang, kalau bisa dikontrol dengan baik maka bisa dikendalikan. Suka tidak suka kita harus menanam. Tidak hanya memagari laut tetapi juga sebagai sumber kehidupan bagi ekosistem laut. Menanam mangrove tidak perlu cuaca, tinggal memetakan tempatnya dengan menghitung besarnya gelombang air laut," katanya.

Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengatakan kegiatan "Mageri Segara" itu dilakukan serentak di 16 Polres dan Polresta di Jawa Tengah, khususnya di wilayahnya yang memilki pantai dan sungai. Misal sepanjang daerah di Pantura Jawa Tengah dan daerah di pantai Selatan.

"Tiap lokasi kami tanam 10 ribu. Kegiatan ini juga untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, jadi selain tanam mangrove kami juga panen kerang dari binaan Polairud. Kami juga berikan bantuan sosial dan vaksinasi kepada warga. Ini hanya trigger awal saja, nanti akan diteruskan," katanya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler