Ganjar Pranowo Terbukti Independen, Bukan Boneka Partai

Selasa, 19 September 2023 – 01:26 WIB
Ganjar Pranowo. Foto: Tim media Ganjar.

jpnn.com, JAKARTA - Bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo ditanya tentang petugas partai oleh mahasiswa saat memberikan kuliah kebangsaan di Universitas Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Ganjar menjawab selama sepuluh tahun jadi gubernur dirinya hanya melayani rakyat, bukan mengedepankan kepentingan partai.

BACA JUGA: Des Ganjar Adakan Festival Kasidah Rebana Untuk Merawat Seni Budaya Islam

“Kalau anda riset tentang saya, apa yang saya lakukan apakah saya hanya berpihak pada partai saya, mungkin nyaris anda tidak menemukan,” kata Ganjar kepada Naufal, mahasiswa Ilmu Politik Fisip UI, Senin (18/9).

Merespons hal itu, pengamat politik Saidiman Ahmad menyatakan, jawaban Ganjar tepat. Menurutnya selama sepuluh tahun jadi gubernur di Jawa Tengah, Ganjar cukup independen.

BACA JUGA: Nelayan Ganjar Edukasi Pemuda Pesisir Cara Penanganan Limbah Plastik

“Ganjar cukup independen. Tidak terlihat dia jadi boneka siapa pun. Bahkan sebelumnya, partainya sendiri terlihat agak kritis pada Ganjar,” kata Saidiman.

Pernyataan Saidiman yang juga peneliti di Saiful Mujani Research Center (SMRC) itu bisa dirunut dari jejak perjalanan Ganjar.

BACA JUGA: Komunitas Sopir Truk Dukung Ganjar Atasi Lelah Berkendara dengan Senam Sederhana

Sebagai gubernur, Ganjar beberapa kali terlibat perang statemen dengan pimpinan DPD PDIP Jateng maupun ketua DPRD Jateng dari PDIP.

Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto bahkan pernah menyebutkan kata “kemajon” dan “keminter” untuk menunjukkan Ganjar sering melangkahi partai.

Di samping itu, istilah petugas partai menurut Saidiman perlu diluruskan.

Istilah tersebut sudah dipakai PDI Perjuangan untuk menyebut kader-kadernya yang menduduki jabatan publik.

“Joko Widodo juga adalah petugas partai. Dan Jokowi tidak terlihat dikendalikan oleh Megawati,” kata dia.

Menurut Saidiman, penggunaan istilah petugas partai lebih sebagai cara PDIP untuk mengingatkan kadernya agar tidak melupakan garis ideologi partai ketika menjabat.

“Istilah petugas partai digunakan agar para kader itu tidak keluar dari benteng ideologis partai ketika menjalankan pemerintahan,” pungkas dia. (cuy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masih Anggap Ganjar Boneka Partai? Rekam Jejaknya Membuktikan Sebaliknya!


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler