Ganjar Pranowo Tidak Diundang, Rapat Soliditas Malah Menciptakan Perpecahan

Senin, 24 Mei 2021 – 18:05 WIB
Rapat penguatan soliditas PDIP Menuju Pemilu 2024 di Semarang Jawa Tengah tidak mengundang Ganjar Pranowo. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Zainul Abidin Sukrin menilai, rapat penguatan soliditas PDIP Menuju Pemilu 2024 di Jawa Tengah tanpa melibatkan Ganjar Pranowo, cenderung merugikan partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri.

Rapat penguatan soliditas di Semarang pada Sabtu (22/5) tersebut dipimpin oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani.

BACA JUGA: Ganjar tak Diundang PDIP, Begini Reaksi FX Hadi Rudyatmo

Menurut Zainul, tidak diundangnya Ganjar memunculkan opini bahwa Puan terkesan arogan.  

Kesan tersebut tentu saja merugikan bagi partai berlambang banteng moncong putih itu.

BACA JUGA: Tidak Diundang di Acara PDIP, Begini Reaksi Ganjar Pranowo

"Rapat yang dipimpin oleh Puan menginginkan kader solid, tetapi cenderung membuat kader sembelit. Kesan yang muncul, ada arogansi dan itu menghimpit kader partai. Akhirnya bukan kesatuan sikap yang tercipta. Namun sentimen dan perpecahan," ujar Zainul kepada JPNN.com, Senin (24/5).

Direktur Eksekutif Politika Institute ini menilai, sikap Puan dapat meruntuhkan citra PDIP sebagai partai terbuka dan partai harapan bagi kader partai.

BACA JUGA: Afirmasi Passing Grade PPPK 2021 Honorer K2 Cuma 25%, Guru Besertifikasi Pendidik 100%, Bu Titi Heran

Padahal, kaderisasi PDIP terbukti sudah bagus. Karier politik Jokowi juga berangkat dari pimpinan tingkat lokal.

"Karier politik Jokowi membekas dalam sejarah politik nasional. Dari kader dan politikus lokal, menjadi tokoh dan elite politik nasional. Dari wali kota Solo, kemudian menjadi Gubernur DKI Jakarta, dan puncaknya menjadi presiden sejak 2014 hingga kini," ucapnya.

Zainul lebih lanjut mengatakan, keterbukaan PDIP seharusnya membudaya, di tengah fenomena menguatnya oligarki di partai politik.

"Karena itu, dalam hal ini wajar muncul kesan sikap Puan menunjukkan arogansi dan sekali lagi, saya kira itu merugikan PDIP. Karena menciptakan kegentingan politik di basis PDI Perjuangan," katanya.

Zainul menilai, PDIP harus menjaga ketentraman batin dari partisan politiknya.

Karena Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah bukan sekadar kader. Namun diprediksi bakal menjadi simbol kekuatan politik PDIP di 2024.

"Jadi, modal sosial dan politik Ganjar Pranowo seharusnya diberdayakan oleh partai. Modal itu seharusnya disempurnakan bentuknya sebagai satu kekuatan politik yang tidak tertandingi di Pemilu 2024," pungkas Zainul. (gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler