jpnn.com - GUBERNUR Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Keraton Kasunanan Surakarta segera menyelesaikan konflik internal sesuai paugeran. Menurutnya, pemerintah tidak dapat ikut campur tangan menyelesaikan konflik keraton. Sebab menurutnya keraton adalah pusat kebudayaan.
Tak ikut campurnya pemerintah itu agar nantinya pemerintah tidak dinilai intervestif terhadap keraton. "Makanya saya menyarankan sabaiknya mbok yao masalah ini diselesaikan dengan kedewasaan dengan keluhuran budaya dengan mekanisme internal yang ada," kata Ganjar di kampus UNS.
BACA JUGA: Kemendagri Siap Fasilitasi Penetapan Wabup Bonbol
Menurutnya akan menjadi ukuran di luar apakah keraton yang merupakan pusat kebudayaan bisa menyelesaikan masalah itu dengan baik.
Sikap Ganjar yang hati-hati dalam menyikapi konflik keraton itu merujuk pada pengalamannya ketika menjadi tim perumus UU Keistimewaan Jogjakarta.
BACA JUGA: Keraton Didobrak Jeep, Raja Solo Apresiasi Warga
Kata dia, saat itu banyak pakar yang memberikan masukan agar pemerintah tidak ikut campur tangan dalam masalah keraton. Pertimbangannya posisi cultural. Sehingga negara cukup memfasilitasi penyelesaian konflik tersebut.
Ganjar pun siap memfasilitasi kedua belah pihak yang sedang bertikai bila dirinya diberi kewenangan oleh pusat.
BACA JUGA: Sumbar Diguncang Gempa 5,5 SR
"Kenapa saya cerita Jogja yang dulu? Agar, ini bisa jadi transform kepada penyelesaian di Solo. Jadi, negara tidak akan terlibat dan keraton harus membuat sebuah terobosan bagaimana menyelesaikan masalah ini. Mudah mudahan Solo bisa seperti itu," kata pria yang dilantik jadi orang nomor satu di Pemerintahan Jateng 23 Agustus lalu. (dah/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Riau Krisis Listrik, Dirut PLN Yakin Daerah Bisa Tangani
Redaktur : Tim Redaksi