Ganjar: Saya Senang Dapat Laporan Tenda-tenda di RS Sudah Dibongkar

Selasa, 03 Agustus 2021 – 05:15 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memimpin Rapat Evaluasi Penanganan COVID-19 di Jateng, Semarang, Senin (2/8). ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku senang mendapat laporan bahwa tenda-tenda di rumah sakit sudah dibongkar. Selain itu, dia menuturkan bed occupancy rate (BOR) juga sudah aman. 

"Saya senang dapat laporan tenda-tenda di rumah sakit sudah dibongkar. Hari ini tenda di Rumah Sakit Tugurejo sudah dibongkar, BOR juga sudah aman, tetapi saya katakan jangan lengah dan tetap disiplin tinggi," ungkap Ganjar Pranowo usai memimpin Rapat Evaluasi Penanganan Covid-19 di Semarang, Senin (2/8).

BACA JUGA: Baliho Mbak Puan Bertebaran, Bang Ray Lebih Suka Cara Ganjar dan Anies Baswedan

Ganjar menuturkan bahwa tren kasus Covid-19 di provinsi itu menunjukkan penurunan meskipun belum membaik. 

Meskipun jumlah kasus Covid-19 menunjukkan angka penurunan, namun semua pihak harus tetap siaga. 

BACA JUGA: Jawab Tantangan Pak Ganjar, Mahasiswa Unsoed Buat Inovasi Yogurt untuk Pasien Covid-19

Sebab, ujar dia, kalau tambahan kasus masih ribuan, maka itu belum bisa dikatakan baik.

Ganjar menegaskan bahwa kalau sehari bertambah 87 kasus, di bawah 100, itu baru baik. 

BACA JUGA: Komunitas Ini Gandeng BEM Nusantara Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Covid-19

“Kalau masih ribuan, ya, belum baik. Maka saya minta jangan lengah, kita butuh disiplin tinggi agar menurunnya tajam," ujarnya. 

Ganjar juga mengomentari berita beberapa waktu lalu yang menyebut kasus Covid-19 di Jateng tertinggi nasional.

Menurut Ganjar, hal itu karena adanya data tertunda yang diinjeksi.

"Data menjadi perbincangan, Jateng tertinggi, wah ramai sekali. Saya bilang, enggak apa-apa, 'wong' itu ada data 'delay’. Ada data yang diinjek ke sana," katanya.

Menurut Ganjar, masih ada data kasus dari Jateng yang belum terlaporkan ke pusat dan itu jumlahnya banyak.

"Maka data Jateng lebih tinggi dari data pusat. Yang terjadi, setelah data itu diklarifikasi, biasanya dari pusat dimasukkan. Itulah yang kita sebut data injek. Jadi disuntikkan karena dulu belum. Itu yang terjadi sehingga kadang-kadang datanya seperti itu," paparnya.

Selain data kasus Covid-19, Ganjar juga menyoroti data lainnya termasuk kematian, penambahan kasus, kesembuhan, dan vaksin di beberapa kabupaten/kota masih belum diinput dengan disiplin.

"Tadi di rapat ada kasus, ternyata vaksin di beberapa kabupaten/kota masih banyak. Di aplikasi Smile itu masih banyak, kok, mereka bilang sudah habis. Jangan-jangan sudah disuntikkan tetapi belum diinput, atau jangan-jangan belum disuntikkan sama sekali," ujarnya.

Penjabat Sekda Jateng Prasetyo Aribowo menambahkan terjadi penurunan "case positifity rate" dari minggu ke minggu. Pada minggu ke-29 lalu, "case positifity rate" Jateng sebanyak 38,18 persen dan turun pada minggu ke-30 ini menjadi 31,15 persen.

"Untuk BOR juga mengalami penurunan, BOR ICU saat ini sebesar 70,42 persen, turun dari minggu sebelumnya yang mencapai 76,02 persen. BOR isolasi juga menurun, dari 66,89 persen pada minggu ke-29, turun jadi 54,67 persen di minggu ke-30 ini," katanya. (antara/jpnn)

 

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler