Ganjar: Yang Bisa Dibuka Jangan Ditutup-tutupi

Selasa, 12 Oktober 2021 – 11:18 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat memimpin Rapat Evaluasi Penanganan COVID-19 di kantor Gubernur Jateng, Semarang, Senin (11/10). ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan sudah saatnya membuka dan memberikan akses informasi kepada masyarakat. 

Menurutnya, keterbukaan informasi merupakan salah satu bentuk kesungguhan dalam memberikan akses maupun pelayanan publik.

BACA JUGA: Ganjar Pranowo Peringatkan Daerah yang Rendah Pelaksanaan Vaksinasi

"Kalau ingin publik bisa mengakses informasi, ya sudah saatnya. Jadi, yang bisa dibuka jangan ditutup-tutupi. Berikan informasi yang baik dan benar agar masyarakat bisa mengakses," kata Ganjar Pranowo.

Ganjar mengungkap itu usai menyampaikan paparan secara daring terkait Inovasi dan Kolaborasi Keterbukaan Informasi Publik Dalam Pelayanan Publik di Jateng kepada tim penilai dari Komisi Informasi Pusat di Semarang, Senin (11/10). 

BACA JUGA: Ratusan Pekerja Migran Indonesia Curhat pada Pak Ganjar, Paling Banyak Soal Ini

Dia menjelaskan bahwa akses informasi tersebut bisa berupa soal vaksin, bantuan sosial, kesehatan, maupun pendidikan.

Ganjar bahkan meminta seluruh badan usaha milik daerah (BUMD) agar membuka informasi dengan baik. 

BACA JUGA: Komisi Informasi Pusat Sebut Keterbukaan Berasal dari Spirit Transparansi

Dia menegaskan hal itu supaya publik tahu bahwa BUMD sudah transparan. 

“Seandainya publik butuh bantuan terkait institusi itu bisa mendapatkan dengan mudah," mantan wakil ketua Komisi II DPR itu. 

Ganjar juga menjelaskan beberapa inovasi dan kolaborasi keterbukaan dalam melakukan pelayanan publik.

Antara lain, inovasi tentang pembuatan sentra vaksin dan call center untuk memudahkan akses masyarakat mendapatkan informasi, serta pelayanan.

Kemudian, ada aplikasi Sibina Cantik Bingit yang merupakan inovasi dari RS Margono Soekarjo Purwokerto untuk pelayanan dan manajemen kesehatan. Termasuk, menghasilkan kolaborasi dengan BPJS Kesehatan untuk mengakomodasi vaksinasi lansia.

Selain itu, ada Si Pelem Keprok atau sistem informasi pelayanan kehumasan dan keprotokolan. Masyarakat bisa mengetahui kegiatan dan jumlah kunjungan di daerah tertentu dari gubernur Jateng, wakil gubernur Jateng, dan sekretaris daerah Jateng.

"Kami hanya ingin ada kesungguhan, informasi itu yang kami inginkan agar bisa diakses publik satu per satu. Tidak hanya dinas tetapi juga personelnya, banyak cara mempublikasikan sekaligus mengedukasi, termasuk aktif menggunakan media sosial untuk sosialisasi dan memberikan informasi," kata Ganjar. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler