Belasan gaun wanita berwarna putih digantung di tiang salip di kota Kimberley di Australia Barat sebagai simbol para wanita yang tewas karena kekerasan dalam rumah tangga.

Pawai dan berbagai peringatan lain dilakukan di seluruh Australia hari Rabu (25/11/2015) guna memperingati hari Pita Putih (White Ribbon), hari yang diperingati setiap tahun dalam kampanye untuk menghentikan kekerasan dalam rumah tangga, dimana sebagian besar korbannya adalah wanita.

BACA JUGA: Grafiti Anti Katolik di Melbourne Sebut Nama Kardinal George Pell

Di Halls Creek di Kimberley, sekitar 2900 km dari ibukota Australia Barat, Perth, 52 gaun putih dipajang oleh seorang pegiat pengurangan kekerasan terhadap wanita Debbie Dicks.

"Kami memajang baju-baju putih ini untuk menunjukkan betapa serius kekerasan dalam rumah tangga, dan setiap minggu, paling kurang satu orang meninggal karena tindak kekerasan tersebut di Australia." kata Dicks.

BACA JUGA: Australia Optimistis Pertemuan Iklim di Paris Akan Berhasil

"Dan mencari gaun berwarna putih di Kimberley sebenarnya juga tidak mudah karena biasanya kami tidak mengenakan warna ini dalam kehidupan sehari-hari."

"Jadi saya meminta lewat Facebook dan komunitas lokal, dan mendapat sumbangan dari berbagai wanita. Jadi terima kasih bagi yang sudah menyumbang."

BACA JUGA: Negara Bagian Victoria Anggarkan Rp 500 M Untuk Kontra Terorisme


Gaun putih di gantungan salib untuk memperingati hari KDRT di Australia.(Supplied: Debbie Dicks)

Gaun-gaun ini dipertunjukkan di pagi hari.

"Mungkin terlihat aneh, namun kekerasan dalam rumah tangga harus menjadi pembicaraan nasional, sehingga semua orang bisa melihat keseriusan masalah ini." kata Dicks lagi.

Tingkat kekerasan terhadap wanita delapan kali lebih tinggi di Kimberley dibandingkan kawasan lain di Australia Barat.

Hari Selasa, seorang wanita berusia 30 tahun dari Broome harus diterbangkan ke Perth karena pendarahan di otak setelah dia ditendang berkali-kali di bagian kepala oleh pasangannya.

Di sini, para pegiat prihatin dengan adanya putaran kekerasan yang sudah berlangsung beberapa generasi yang susah dihilangkan, karena konflik fisik sudah dianggap hal yang biasa bagi beberapa keluarga.

Dalam beberapa tahun terakhir, ada dorongan bagi peningkatan jasa layanan bagi wanita di komunitas terpencil dimana biasanya rumah sakit atau kantor polisi jaraknya ratusan kilometer dari tempat mereka tinggal.

Awal tahun ini, daerah Kimberley masuk dalam salah satu dari 12 'titik api' bagi tindak kekerasan terhadap wanita, dan dipilih untuk menjadi unit spesialis kekerasan dalam rumah tangga, yang akan memberikan bantuan hukum bagi mereka yang membutuhkan.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Penguin, Pemerintah Victoria Beli 175 Rumah Warga Selama 25 Tahun

Berita Terkait