Gara-Gara Bangunan Liar, Oknum Polisi Babak Belur Dikeroyok Satpol PP, Ini Fotonya...

Rabu, 30 September 2015 – 03:59 WIB
Al, saat menjalani perawatan di rumah sakit Awal Bros, Batam, kemarin. Foto: Istimewa

jpnn.com - BENGKONG - Seorang anggota polisi berinisial Al menjadi korban pengeroyokan oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Batam, di sekitar TOP 100 Bengkong, Selasa (29/9) sore. Korban yang bertugas sebagai anggota Pam Obvit Polda Kepri itu babak belur hingga menjalani perawatan di Rumah Sakit Awal Bros (RSAB).

Informasi yang didapatkan, pengroyokan itu berawal dari penertiban bangunan liar oleh anggota Satpol PP di kawasan TOP 100 Bengkong. Penertiban itu kemudian berujung kericuhan saat Al mencoba mencegahnya.

BACA JUGA: Kabar Terbaru dari Polisi soal Ibu Hamil yang Dibunuh Suaminya Itu

Aksi Al tersebut disebabkan bangunan liar itu milik orang tuanya yang digunakan untuk usaha pencucian mobil dan motor. Di lokasi itu sendiri terdapat belasan bangunan liar.

"Bangunan yang digusur itu salah satunya milik ibunya. Karena tak terima digusur, dia (Al) mencoba membubarkan anggota Satpol PP itu," kata salah seorang sumber di Polresta Barelang kepada Batam Pos.

BACA JUGA: Lagi Patroli Pelanggar Lalu Lintas, eh, Malah Tangkap Kurir Sabu

Penertiban itu sempat memanas dan berujung adu mulut. Al yang berpakaian preman kemudian mengaku sebagai anggota polisi dan membubar paksa kedatangan puluhan anggota Satpol PP dengan mengeluarkan senjata api (Senpi)

Bahkan, Al sempat melepaskan tembakan ke udara agar penertiban itu diberhentikan. Namun, puluhan anggota Satpol PP merampas senpi dan mengamankan Al. 

BACA JUGA: Ada Kerja Malah Minta Resign, Curi Mobil, yaa Ditangkap Polisi

"Orang Satpol PP ini tak percaya kalau dia (Al) polisi dan disangka polisi bodong. Kemudian dia (Al) diamankan dan dibawa ke Polres," lanjut sumber.

Sementara itu, dari pengakuan ibu Al, puluhan anggota Satpol PP tersebut secara mendadak melakukan penggusuran. Mereka langsung merobohkan bangunan liar menggunakan broti dan besi.

"Anak saya mau dibunuh. Mereka (Satpol PP) bawa senjata dan memukuli anak saya," katanya histeris di Polresta Barelang.

Seperti dikutip dari Batam Pos (JPNN Group), terlihat puluhan anggota Satpol PP yang mengantarkan Al ke Polresta Barelang. Al yang terluka di kaki dan wajah meringis kesakitan.

Selain itu, terlihat tiga orang anggota Satpol PP yang menjalani pemeriksaan. Mereka digiring ke ruang Satreskrim.

"Saya dibilang polisi bodong. Mereka mau membunuh saya. Senjata saya juga dirampas dan dipukuli terus," kata Al di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polresta Barelang.

Kasatpol PP Kota Batam, Hendri mengatakan anggotanya tersebut tengah melakukan penertiban bangunan liar di row jalan. Ia mengaku kejadian itu merupakan kesalahpahaman antara anggota.

"Sebelumnya pemilik bangunan sudah diberikan SP (surat peringatan) sampai 3 kali. Dan sekarang waktunya penertiban," katanya.

Ia menambahkan perampasan senpi oleh anggotanya tersebut agar terhindar dari bentrokan. Menurutnya, anggotanya sama sekali tidak mengetahui Al merupakan anggota polisi.

"Bukan merampas senjata, tapi mengamankan. Yang pasti anggota benar-benar tidak tahu kalau yang bersangkutan adalah anggota polisi," terangnya.

Menurutnya, pengamanan terhadap Al juga dinilai sudah mengancam keselamatan anggotanya. Al terlihat mengarahkan senpi tersebut ke arah anggota Satpol PP.

"Sekarang kita ikuti saja proses hukumnya. Anggota juga sedang diperiksa," papar Hendri.

Sementara itu, Kapolresta Barelang, Kombes Asep Safrudin membenarkan adanya kericuhan antara anggota Polda Kepri dengan anggota Satpol PP.  Ia mengaku akan melakukan pemeriksaan mengenai tembakan senpi yang dikeluarkan Al.

"Semuanya sedang kita periksa termasuk saksi. Laporannya pengroyokan terhadap anggota," katanya. 

Ia menambahkan sudah menerima senpi yang sebelumnya diamankan anggota Satpol PP tersebut. (opi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buru Pembunuh Siswi Cantik Itu, Polda Kerahkan Seluruh Anggotanya, Termasuk Ini...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler