Gara-gara F16 Terbakar, Komisi I Minta Pembelian Hibah Dievaluasi

Jumat, 17 April 2015 – 13:56 WIB
Pesawat F16 yang terbakar di pangkalan udara halim saat dievakuasi. FOTO: EPA/JAWA POS

jpnn.com - JAKARTA - Komisi I DPR meminta kebijakan pemerintah dalam memperkuat sistem alat utama sistem senjata (Alutsista) di lingkungan TNI dihentikan sementara untuk kemudian dilakukan dievaluasi lebih lanjut. Hal itu terkait dengan insiden terbakarnya pesawat F16 seri CD/TS 1643 di landasan Bandara Halim Perdanakusuma, kemarin (16/4).

“Sebaiknya dievaluasi dulu apa yang salah dengan proses hibah kemarin dan berkibat jatuh," kata Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais di ruang kerjanya, Jumat (17/4).

BACA JUGA: Budi Gunawan Calon Wakapolri, Badrodin: Baru Masukan

Dia mengatakan dalam membangun alutsista memang ada dua metode yang digunakan, yakni hibah dan beli baru. Menurut putra Amien Rais itu, pesawat yang gagal take off untuk melakukan fly pass di upacara pembaretan Presiden Joko Widodo itu adalah pesawat hibah. Dimana yang prosedur pembeliannya berbeda dengan beli baru.

Kejadian ini menurutnya harus dijadikan pelajaran bahwa pemerintah harus selektif dalam menerima barang-barang hibah dalam penguatan alutsista. Sehingga perlu dilakukan evalusasi.

BACA JUGA: Polisi Belum Berhasil Ungkap Pelaku Teror Bom Batik Air

"Pesawat hibah harus devaluasi. Pembelian harus beli baru dengan sistem lebih jelas. Agar tidak mengalami kejadian seperti kemarin. Sebaiknya tidak menerima hibah dulu dan fokus beli baru dengan harga pasar yang jelas," tegas politikus PAN ini. (fat/jpnn)

BACA JUGA: Pesawat Batik Air Clear dari Bom

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Darurat Narkoba, Pengguna Mencapai 4 Juta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler