jpnn.com, JAKARTA - Mendagri Tjahjo Kumolo mengaku sangat sedih melihat kenyataan masih adanya kepala daerah yang terjerat operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tjahjo mengutarakan kesedihannya menyusul OTT KPK yang menjerat Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar, yang diduga menerima suap, Rabu (12/12).
BACA JUGA: Bahtiar: Tjahjo Kumolo Justru Selamatkan Proyek KTP-el
"Sebagai mendagri dan pribadi, jujur saya sedih masih ada yang terjerat OTT. Padahal, mulai presiden, wakil presiden, pimpinan KPK dan saya sendiri, selalu mengingatkan area rawan korupsi," ujar Tjahjo dalam pesan tertulisnya, Rabu (12/12).
Mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini kemudian mengajak seluruh pejabat, terutama kepala daerah mematuhi aturan perundang-undangan yang ada. Jangan bermain-main dalam perencanaan anggaran, dana hibah dan bansos, retribusi pajak, jual beli jabatan, perizinan dan mekanisme pembelian barang dan jasa.
BACA JUGA: Disebut Fadli Zon Tak Becus, Tjahjo Kumolo Jawab Begini
"Semua pihak, termasuk saya, mari hindari (area rawan korupsi) dan ikuti mekanisme sesuai aturan serta etika yang ada," ucapnya.
Tjahjo menegaskan, pencegahan dan pemberantasan korupsi perlu semangat progresif revolusioner semua pihak.
BACA JUGA: Fadli Zon: Sebaiknya Tjahjo Kumolo Mundur dari Mendagri
Khusus kepada Irvan Rivano, Tjahjo mengimbau agar kooperatif dalam menjalani pemeriksaan yang dilakukan lembaga antirasuah.
"Saya berharap yang bersangkutan kooperatif terkait pemeriksaan oleh KPK, dengan tetap berpegang pada asas praduga tak bersalah sampai berkekuatan hukum tetap nantinya," tandas Tjahjo.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendagri Pastikan Penjualan e-KTP Tak Bahayakan DPT Pemilu
Redaktur & Reporter : Ken Girsang