jpnn.com - JAKARTA--Sistem pendaftaran CPNS online yang diberlakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk bidan PTT dikeluhkan sebagian besar tenaga kesehatan.
Pasalnya, banyak bidan desa yang mengabdi di wilayah terpencil susah mendaftar lantaran tidak adanya jaringan internet.
BACA JUGA: Naik Bus, Rombongan Komisi III Telat Tiba di Rumah Tito
"Adik-adik kami yang mengabdi di daerah terpencil belum bisa mendaftar. Bagaimana bisa mengakses internet, listriknya saja tidak ada. Nah ini, harusnya menjadi perhatian Kementerian Kesehatan," kata Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Bidan Indonesia (PB IBI) Emi Nurjasmin dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (22/6).
Dia mengakui sistem pendaftaran online mengurangi KKN. Hanya saja, pemerintah mestinya memikirkan bagaimana dengan bidan PTT yang lokasi pengabdiannya jauh dari peradaban (tidak punya listrik dan internet).
BACA JUGA: Inilah Pujian Bang Ruhut untuk Komjen Tito
Senada itu Ketum Forum Bidan Desa PTT (Pusat) Indonesia Lilik Dian Ekasari mengungkapkan, lokasi pengabdian bidan desa di wilayah terpencil menjadi kendala utama dalam seleksi CPNS.
Para bidan desa PTT yang sebagian tidak menguasai teknologi sering membuat kesalahan-kesalahan kecil saat melakukan pendaftaran sehingga tidak bisa masuk sistem. Alhasil, ada ratusan orang belum bisa teregister.
BACA JUGA: Jreng... Beginilah Modus Teman Ahok Memanipulasi KTP Dukungan
"Kami berharap Kemenkes masih memberikan waktu bagi kawan-kawan kami untuk mendaftar. Mereka bukannya memperlambat pendaftaran tapi kondisinya yang tidak memungkinkan, terutama karena jaringan serta kurangnya penguasaan komputer oleh bidan desa," tuturnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra Senang Kalau BG jadi Kepala BIN...
Redaktur : Tim Redaksi