jpnn.com - JAKARTA - Mantan pegiat Teman Ahok, Paulus Romindo mengungkap beberapa modus memanipulasi kartu tanda penduduk (KTP) yang dilakukan para pendukung Basuki T Purnama untuk bisa maju di pilkada DKI Jakarta melalui jalur independen. Salah satu cara yang digunaka adalah barter data KTP yang dikumpulkan "Teman Ahok" di satu daerah, ke daerah lain.
"Karena dikejar target, kami juga menggunakan data KTP yang dikumpulkan untuk program KKS (Kartu Keluarga Sejahtera) Presiden Jokowi. Membeli dari oknum kelurahan atau RT, barter KTP dengan sesama rekrutan Teman Ahok di wilayah lain, atau membeli di counter pulsa dan cara-cara lain," ujar Paulus di Jakarta, Rabu (22/6).
BACA JUGA: Gerindra Senang Kalau BG jadi Kepala BIN...
Paulus juga membeber modus lain yang digunakan Teman Ahok. Yakni mengerahkan pegiat Teman Ahok mendatangi berbagai booth KTP Gue Buat Ahok yang dibuka di pusat-pusat perbelanjaan.
"Kami juga main ke mall, itu atasan kami yang menyuruh untuk beli data. Misalnya kepada Teman Ahok yang ada di mall, kami bilang, ‘Geser-geser dong om (datanya,red), gua dikejar target juga nih’,” ujar Paulus yang sebelumnya menjadi penanggung jawab pengumpulan KTP untuk Ahok untuk Kelurahan Kamal, Jakarta Barat
BACA JUGA: Ketua Majelis Hakim Perkara Saipul Jamil Digarap KPK
Paulus mengaku memilih hengkang dari Teman Ahok. Ada pula empat orang rekannya di Teman Ahok yang boasa memanipulasi data KTP juga melakukan langkah serupa.
Paulus menambahkan, keempat rekannya itu juga siap membuka kebobrokan Teman Ahok ke publik. "Kalau Teman Ahok mengatakan jumlah KTP sudah mencapai satu juta, maka dugaan kami itu hanya klaim saja. Apalagi pengumpulan KTP juga tetap dilakukan sampai 28 Juni mendatang," ujar Paulus.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Kalau Mengurus Keluarga Tak Beres, Bagaimana Memimpin Polri?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bidan PTT: Pakai CAT, Insya Allah Kami Tidak Lulus Semua
Redaktur : Tim Redaksi