Gara-gara Jokowi, Ical dan Novanto Jadi Berseberangan

Selasa, 12 Juli 2016 – 06:25 WIB
Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie. Foto: dok jpnn

JAKARTA-Dua figur paling sentral di Partai Golkar, Ketua Umum Setya Novanto dan Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie diyakini punya pandangan berbeda soal calon presiden yang akan diusung pada Pilpres 2019 mendatang. Kondisi ini diperkirakan akan menghangatkan suasana Rapimnas Golkar yang rencanannya bakal digelar dalam waktu dekat.
    
Novanto dan para pengurus DPP sudah tegas menyatakan akan mendukung Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019. Pihak DPP menganggap keputusan itu sudah final dan harus dipatuhi semua kader.

"Jokowi capres 2019 sudah selesai dibicarakan. Tidak ada lagi perbedaan di internal Golkar," kata Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham, Senin (11/7)

BACA JUGA: Ha ha, 30 Ribu PNS Gagal Tambah Libur

Idrus pun membantah ada perbendaan pendapat antara DPP dengan Dewan Pemina mengenai keputusan tersebut. Menurutnya, selama ini hanya ada sedikit kesalahan koordinasi antra dua organ partai tersebut.

"Sekarang sudah tidak ada masalah. Koordinasi berjalan sangat harmonis, fungsional dan produktif," ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekjen ketika Aburizal duduk di kursi ketua umum.

BACA JUGA: Yuk Ikut Petisi Ini Untuk Bantu Kaum Tunarungu Tanah Air

Sayangnya pernyataan Idrus ini belum sejalan dengan Aburizal Bakrie. Pria yang akrab disapa Ical itu mengatakan, masalah dukungan kepada Jokowi baru akan diputuskan melalui forum Rapimnas dan melibatkan Dewan Pembina.

Meski begitu, Ical pun membantah bahwa ada gap antara pihaknya dengan DPP. "Hubungan baik sekali, tapi semua keputusan strategis dibicarakan bersama Dewan Pembina," imbuh Ical di Jakarta, Senin (11/7).

BACA JUGA: Jangan Terkejut ya, Tahun Depan Giliran di Semarang

Terpisah, Sekretaris Dewan Pembina Partai Golkar Fadel Muhammad mengatakan, menurut AD/ART Partai Golkar, Dewan Pembina mengambil keputusan strategis bersama pengurus pusat. Dewan Pembina juga ikut menentukan calon presiden dan wakil presiden yang diusung partai serta pimpinan lembaga tinggi negara.

Namun, lanjutnya, sampai sekarang DPP tidak pernah berbicara dengan Dewan Pembina soal dukungan ke Jokowi. mengusung Presiden Joko Widodo pada Pemilihan Presiden 2019. "Soal itu (mendukung Jokowi, red) belum dibicarakan, masih harus kami rapatkan lagi bersama," kata Fadel.

Fadel menambahkan, Dewan Pembina dan pimpinan DPP Golkar akan bertemu pada pekan ini untuk memperjelas kedudukan dan arah koordinasi di antara dua lembaga itu.

"Koordinasi antara Dewan Pembina dan DPP ke depan masih harus dibicarakan lagi. Ini hal yang lumrah karena keberadaan Dewan Pembina masih baru sehingga segala hal perlu disinkronkan. Jangan sampai ada matahari kembar di Golkar," tuntasnya. (aen/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Baru 52 Persen Pemudik Yang Kembali ke Pulau Jawa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler