Gara-gara Karambol, Kakak Tewas, Adik Kritis

Kamis, 30 Juni 2016 – 05:08 WIB
Ilustrasi. Foto: pixabay

jpnn.com - MAKASSAR - Nasib nahas menimpa dua bersaudara, Iwan (19) dan Bustam alias Aras (22). Kakak beradik warga Jalan Baji Rupa Dalam, Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Makassar itu menjadi korban penikaman. Iwan tewas, Bustam kritis.

Mereka ditikam di Jalan Nuri Baru pinggir kanal tanggul Patompo, tepat di perbatasan wilayah hukum Polsek Tamalate dan Mamajang, Senin (27/6) sekitar pukul 22.30 Wita.

BACA JUGA: Wow! Selundupkan TKI ke Malaysia, Tekong Diupah Rp 15 Juta Perkepala

Pelaku penikaman diduga adalah Sudirman (19), seorang buruh harian, warga Jalan Baji Rupa Dalam. Usai melakukan aksinya, pelaku langsung kabur.

Informasi yang dihimpun Berita Kota Makassar di lokasi kejadian, saat itu kedua korban sedang berjalan di pinggir jalan. Tiba-tiba dari arah belakang datang pelaku yang membawa senjata tajam jenis badik. Dia langsung menganiaya korban dengan cara memukul dengan tangan, dan selanjutnya menikam menggunakan badik.

BACA JUGA: Begal Semakin Brutal, TNI Siap Turun Tangan Bantu Polisi

Seorang saksi di tempat kejadian perkara (TKP), Raul (17), warga Jalan Nuri Baru kepada petugas, menuturkan bahwa sebelum terjadi penikaman, ia melihat kakak beradik itu berjalan kaki di pinggir kanal Tanggul Patompo. ”Pelaku yang sudah mengikuti kedua korban dari belakang, tiba-tiba menyerang dan memukul Iwan dengan tangan,” terang Raul.

Bustam yang melihat adiknya dipukul, langsung berbalik untuk memberi pertolongan. Melihat hal itu, pelaku mencabut badik dan menikam dada Iwan sebelah kanan. ”Bustam yang terjatuh, juga menjadi sasaran penikaman. Ia ditusuk pada bagian dada sebelah kiri,” kata Raul.

BACA JUGA: Pria Ini Tukang Sodomi Bocah, Mukanya tuh...

Mendengar suara ribut-ribut, warga yang tinggal di pinggir kanal tanggul Patompo berdatangan menolong korban dan mencari pelaku. Namun pelaku sudah terlebih dahulu melarikan diri. Selanjutnya kedua korban dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapat perawatan medis.

Lima jam setelah mendapat perawatan medis, nyawa Iwan tak tertolong. Ia meninggal akibat luka tikaman yang dialaminya. Sementara kakaknya, Bustam hingga Selasa (28/6) kemarin masih kritis dan dirawat di RS Bhayangkara.

Personel gabungan fungsi Polsek Tamalate dipimpin Panit II Reskrim, Ipda Sugiman yang menerima informasi adanya peristiwa penikaman itu, langsung mendatangi lokasi. Mereka kemudian melakukan pengejaran terhadap pelaku penikaman.

Pada pagi harinya, Selasa (28/6) pukul 07.15 Wita, Sudirman menyerahkan diri ke Mapolsek Tamalate. Sementara dua rekannya yang diduga ikut membantu pelaku saat kejadian, masih dalam pengejaran. Mereka adalah AC dan AS.

Dalam pemeriksaan polisi, Sudirman mengaku menikam korban. Sebelum kejadian, mereka sempat terlibat adu mulut.”Jadi sebelum korban ditikam, sempat terjadi adu mulut. Itu karena persoalan sepele. Dipicu permainan karambol. Mereka sempat berkelahi dan kejar-kejaran. Di lokasi kedua korban ditikam itu memang sangat gelap,” jelas Panit II Polsek Tamalate, Ipda Sugiman.

Dari pengakuan Sudirman, diketahui kalau ia dibantu dua orang temannya yang saat ini dinyatakan buron. Saat kejadian, keduanya bukannya melerai pertengkaran, namun terlibat membantu pelaku. Peran keduanya baru bisa diketahui setelah tertangkap. (ish/jul/rus/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rutan Kebobolan, Napi Kabur saat Salat Tarawih


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler