Gara-gara Mobil Mewah, Integritas Bawaslu Diragukan

Selasa, 12 November 2013 – 19:50 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, menyayangkan langkah pembelian empat unit mobil mewah sebagai kendaraan dinas pimpinan dan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Ia menilai pembelian tersebut sebagai sebuah pemborosan, karena kendaraan dinas yang selama ini digunakan masih sangat layak.

BACA JUGA: Anggaran Habis, Perbaikan DPT Bermasalah Terancam Tidak Maksimal

"Ini merupakan pemborosan. Miliaran rupiah uang negara digunakan untuk membeli hal-hal yang tidak berkaitan langsung dengan pengawasan pemilu. Ini namanya memerkosa uang negara untuk kepentingan pribadi. Mentalitasnya di mana?" kata Ray di Jakarta, Selasa (12/11).

Anggaran Bawaslu yang mencapai Rp 4 triliun hingga tahun ini, menurut Ray, harusnya lebih banyak digunakan untuk pengawasan. Salah satunya dengan mengoptimalkan peran Bawaslu di daerah maupun panitia pengawas pemilu (Panwaslu) yang ada.

BACA JUGA: KPU Akui Hanya Mampu Data 2 Juta Pemilih di Luar Negeri

Karena tidak dapat dipungkiri, dari tahapan pemilu yang telah dilalui hingga saat ini, banyak ditemukan permasalahan. Terutama terkait daftar pemilih tetap (DPT).

"Tapi ini Ketua Bawaslu justru menyatakan tidak mengetahui adanya pembelian mobil mewah tersebut. Ini benar-benar sangat diragukan. Karena tidak mungkin seorang pimpinan tidak mengetahui apa yang dilakukan Sekretariat Jenderal Bawaslu," katanya.

BACA JUGA: Mobil Mewah Bawaslu Dibeli, Gaji Panwascam Ngadat

Ray mengaku ragu dengan penjelasan tersebut, karena kalau sampai benar, maka temuan Bawaslu yang dibacakan pada 23 Oktober lalu, bahwa terdapat 10,8 juta data pemilih bermasalah, juga akan sangat diragukan.

"Kalau soal mobil saja nggak tahu, bagaimana dengan data yang 10,8 juta itu. Jangan-jangan data itu bohong juga," katanya.

Untuk itu agar tidak menimbulkan permasalahan di belakang hari, Bawaslu menurut Ray, sebaiknya segera mempublikasikan secara transparan  anggaran yang telah digunakan selama ini.  

Agar masyarakat mengetahui berapa sebenarnya uang negara yang digunakan murni untuk pengawasan tahapan pemilu.(gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU-Bawaslu Dinilai Boroskan Anggaran untuk Mobil Mewah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler