jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk tidak mendapat jatah anggaran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dari pemerintah pada tahun ini.
KPR subsidi dari BTN tahun ini hanya menggunakan skema subsidi selisih bunga (SSB).
BACA JUGA: Gandeng Pengadilan, BTN Luncurkan Aplikasi e-Panjar
’’Betul, BTN belum masuk daftar bank pelaksana FLPP,” kata Direktur BTN Iman Nugroho Soeko, Selasa (9/1).
KPR SSB masih akan diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
BACA JUGA: BTN Syariah Kembali Sasar Wilayah Timur Indonesia
MBR juga akan tetap mendapatkan bunga kredit lima persen sampai lunas, sama seperti pada KPR FLPP.
Menurut Iman, ada ketidaksamaan pendapat antara BTN dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
BACA JUGA: BTN Berharap Diizinkan Salurkan FLPP
’’Karena ada kekeliruan persepsi, BTN hanya ingin menyalurkan KPR subsidi SSB seperti tahun lalu. Tahun lalu, BTN memang berjanji hanya menyalurkan SSB agar defisit APBN 2017 bisa dipersempit,” tuturnya.
BTN sendiri memang sempat berhenti menyalurkan FLPP pada tengah tahun lalu. Sebab, anggaran FLPP dikurangi.
Menurut Iman, KPR subsidi adalah skema yang paling tepat, baik untuk bank maupun pemerintah, adalah FLPP.
Khusus bagi bank, FLPP lebih menguntungkan. Sebab, subsidi diberikan sekali di muka sampai KPR lunas dalam bentuk dana investasi.
Dana yang disediakan berupa penyediaan dana 85–90 persen dari harga rumah dengan bunga murah dari pemerintah 0,5 persen.
Sementara itu, SSB mensyaratkan ada biaya tahunan yang harus dianggarkan sampai KPR lunas.
Jumlah subsidi tersebut tiap tahun akan semakin besar seiring dengan jumlah unit KPR yang dibiayai.
Ditanya apakah terjadi miskomunikasi antara pemerintah dan BTN, Iman menjawab secara gamblang.
’’Maksudnya pemangku kepentingan mungkin mengira BTN tidak ingin menyalurkan FLPP lagi,” ungkapnya.
Terlepas dari itu, Iman berharap pemerintah masih mau mengubah keputusannya dengan memberikan kesempatan bagi BTN untuk menjadi penyalur KPR FLPP.
Sejak 2015, kinerja BTN dalam menyukseskan program sejuta rumah sebenarnya sangat baik.
Realisasi penyaluran kredit perumahan pada 2015, misalnya, mencapai 110 persen dari target atau mencapai 474.099 unit rumah.
Pada tahun berikutnya, dari target 570.000 unit rumah, realisasi penyaluran kreditnya mencapai 104,5 persen atau setara 595.540 unit rumah.
Sementara itu, hingga November 2017, BTN telah menyalurkan kredit perumahan untuk 549.699 unit rumah.
Di sisi lain, Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Lana Winayanti membenarkan bahwa BTN tak lagi ditunjuk sebagai penyalur KPR FLPP.
’’Sekarang ini, BTN masih fokus di KPR SSB,” ujar Lana kepada Jawa Pos. (rin/and/c17/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BTN Siap Buka Salurkan FLPP 2018
Redaktur & Reporter : Ragil