POLEWALI -- Perkelahian antarwarga bertetangga kampung, menelan tiga korban jiwa di Kappung Kottar, Desa Mambu, Kecamatan Luyo, Polewali Mandar, Rabu sore (26/1).Penyebabnya sepele, yaitu lantaran satu cangkir bensinKorban, terdiri atas dua warga Kottar, yaitu Yakkun, 45, dan Usman, 38, serta warga Kaondo-ondo, Desa Kurma, Kecamatan Mapilli bernama Siar, 42.
Belum diperoleh informasi yang jelas awal terjadinya perkelahian tersebut
BACA JUGA: Mabuk Dulu, Baru Berani Menjambret
Yang pasti, dua warga Kottar yang tewas karena diserang oleh sejumlah warga Kaondo-ondoBACA JUGA: Kenalan di FB Berlanjut Ngeseks
Nurdin yang berada di kolong rumah bersama ayahnya, Akkun, tidak dapat berbuat banyakAkkun, yang dikenal sebagai mantan kepala dusun Kottar, mencoba melerai perkelahian tersebut
BACA JUGA: Lagi, Pabrik SS Ditemukan di Perumahan Mewah
Bukannya berhenti, malah dia ikut menjadi korban sabetan senjata tajam"Mereka tiba-tiba datang dan langsung menyerang membabi butaSaya tidak sempat perhatikan siapa saja mereka, kecuali berusaha melawan untuk membela diri,” cerita Nurdin yang menderita luka akibat senjata tajam dan lemparan batuNurdin, anak kedua dari sembilan bersaudara pasangan Akkun dan Iko,terlihat sangat sedih dan geram, karena ayahnya yang mencoba melerai, justru meregang nyawa dengan sejumlah luka di beberapa bagian tubuhnya.Warga setempat sebetulnya sempat berdatangan membantuNamun Nurdin dan kawan-kawan tidak sanggup mengatasi para penyerang yang diduga telah mempersiapkan beberapa jenis senjata tajam
Salah seorang warga Kottar lainnya, Usman, bernasib sama dengan AkkunSempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong karena mengalami luka yang cukup parah. Adapun korban dari pihak penyerang, yaitu Siar, juga luka parah dan meregang nyawa sekira sepuluh meter dari tempat Akkun bersimbah darah.
Informasi yang dihimpun, Senin, 24 Januari malam lalu, beberapa anak muda Kottar, termasuk Nurdin ke Kaondo-ondo nonton hiburan rebana tradisional “Tamengundur” (salah satu grup rebana)Menurut Nurdin, dalam perjalanan ke desa tetangga dengan menyeberang Sungai Maloso melalui bendung Sekka-sekka, sepeda motor seorang temannya kehabisan bahan bakar (bensin)
Seorang kenalan para pemuda tersebut di Kaondo-ondo, berbaik hati memberi secangkir bensinNamun entah mengapa, sekelompok pemuda setempat keberatan dan menghalangi pemuda Kottar saat akan kembaliKala itu sempat terjadi ketegangan, bahkan saling mencabut badik“Hanya masalah itu yang saya ketahui, mereka malah datang menyerang,” ujar Nurdin.
Kapolres Polman, AKBP I Gusti Ngurahrai MP, yang tiba di TKP bersama puluhan anggotanya, sekira pukul 18:30 Wita, langsung mengamankan area sekitar TKP, khususnya tempat mayat Siar yang ditutupi daun pisang dan genangan darah AkkunKapolres, didampingi Kapolsek Campalagian langsung pula mengawasi anggotanya melakukan olah TKP, dan petugas kesehatan melakukan visum terhadap ketiga korban
Terlihat juga, Camat Luyo Bebas ManggazaliTidak berselang lama, Wakil Bupati Polman Nadjamuddin Ibrahim, juga tiba dan mendengar keterangan langsung dari beberapa warga.
Untuk mencegah peristiwa tersebut berbuntut, mayat Siar yang terbujur di pinggir jalan, diantar polisi ke rumah keluarganya di Kaondo-ondoWabup Nadjamuddin langsung menghubungi Kepala Desa Kurma agar memproteksi warganya, terutama keluarga korban tidak bertindak sendiri
Kapolres Gusti Ngurahrai, mengatakan akan melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap motif sebenarnya peristiwa berdarah tersebutTerutama terkait para pelaku yang datang di Kottar menyerang“Kita akan berusaha mengumpulkan informasi dan keterangan untuk mengetahui motif peristiwa ini,” ujarnya(mdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mobil Darius Dibobol Maling
Redaktur : Tim Redaksi