jpnn.com, MILAN - Gucci membuat perhelatan Milan Fashion Week diwarnai ’’ketegangan’’. Gara-garanya, brand internasional yang bermarkas di Italia itu menampilkan para model dalam balutan penutup kepala alias serban ala Sikh pada Rabu (21/2).
’’Serban Sikh adalah simbol sakral keyakinan kami, bukan sekadar aksesori atau pelengkap fashion biasa,’’ kritik Sikh Coalition, organisasi terbesar Sikh di Amerika Serikat (AS), melalui akun Twitter resminya.
BACA JUGA: Demo Pelajar Sukses Bikin Asosiasi Senjata Api Merugi
Kemarin, Minggu (25/2), Al Jazeera melaporkan bahwa kritik senada membanjiri akun Gucci. Tidak hanya dari AS, tapi juga dari India yang menjadi basis terbesar kaum Sikh di dunia.
Sekitar 27 juta penganut Sikh memakai serban. Penutup kepala itu digunakan untuk merapikan rambut panjang mereka yang sesuai keyakinan tak boleh dipangkas.
BACA JUGA: DK PBB Sepakat, Ghouta Setop Jadi Neraka selama 30 Hari
’’Dear @gucci, model Eropa kalian memakai serban sebagai topi. Padahal, kami menganggapnya simbol keyakinan. Itu jauh lebih buruk daripada menjual Gucci bajakan,’’ tegas Harjinder Singh Kukreja, tokoh Sikh India. (hep/c7/pri)
BACA JUGA: Partai Komunis Pastikan Presiden Bisa Berkuasa Seumur Hidup
BACA ARTIKEL LAINNYA... Olimpiade Selesai, AS dan Korut Ribut Lagi
Redaktur & Reporter : Adil