jpnn.com, TULUNGAGUNG - Para pedagang es puter di Desa Plandaan, Tulungagung, Jatim mengeluhkan kelangkaan persediaan sejak beberapa pekan terakhir.
Langkanya persediaan membuat harga garam meroket hingga dua kali lipat.
BACA JUGA: Pak RT Pergoki Istrinya Berduaan dengan Selingkuhan di Barak, Ngeriii..
Harga garam kristal atau biasa disebut garam grasak, yang semula Rp 3 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 6 ribu per kilogram.
Garam grasak menjadi salah satu bahan wajib, dalam proses pembuatan es puter.
BACA JUGA: Enam Petugas PLN Kesetrum Listrik
Garam berfungsi untuk menurunkan temperatur, hingga mengubah cairan bahan es membeku.
Tanpa adanya tambahan garam, temperatur balok-balok es tidak akan mampu membekukan cairan bahan es krim.
BACA JUGA: Bu HY, PNS Dinkes Tertangkap Basah Simpan 80 Ribu Pil Haram
Dalam proses pembuatannya, bahan-bahan es puter, yang berupa santan, susu, dan berbagai bahan lain, diaduk di dalam sebuah tabung yang ditempatkan dalam wadah berisi balok es dan garam.
Lalu diputar tanpa henti selama tiga jam. Untuk membekukan satu tabung es puter, dibutuhkan garam grasak sekitar 10 kilogram.
Menurut Suprihatin salah seorang pedagang es puter, kelangkaan garam baru terjadi kali ini, sejak 20 tahun menggeluti usahanya.
"Ini berdampak pada tingginya ongkos produksi, dan menipisnya keuntungan," ujar Suprihatin.
Untuk menutup tingginya ongkos produksi, Suprihatin terpaksa menaikkan harga jual es puter.
Satu tabung berisi sekitar 125 gelas es puter, yang semula dijual seharga Rp 350 ribu, kini menjadi Rp 400 ribu. (pul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setahun Jelajahi Lokalisasi, Amang Punya Pelanggan Cantik-Cantik
Redaktur & Reporter : Natalia