jpnn.com, SEMARANG - Grup Head Digital Banking PT Bank Mandiri Tbk Sunarto Xie menjelaskan, lifestyle masyarakat saat ini mengiginkan semua yang serbacepat dan nyaman.
’’Contohnya, sekarang nasabah sudah tidak perlu lagi ke cabang untuk mendapatkan layanan perbankan. Cukup lewat smartphone, semua transaksi langsung bisa dilakukan,’’ tutur Sunarto di sela-sela Media Training Mandiri 2018 di Semarang, Kamis (29/11).
BACA JUGA: Mandiri Senggigi Sunset Jazz Bangkitkan Pariwisata Lombok
Menurut Sunarto, transaksi digital Bank Mandiri terus menunjukkan tren positif.
Pada 2017, dari semua nasabah Mandiri, yang telah menggunakan e-chanel mencapai 94 persen. Sisanya masih bertransaksi manual di kantor cabang.
BACA JUGA: Bank Mandiri Sasar Milenial
’’Tahun ini angkanya di atas itu. Artinya, masyarakat memang cenderung shifting ke transaksi digital,’’ kata Sunarto.
Faktor itulah yang membuat bank BUMN tersebut agresif berinvestasi di sisi teknologi.
BACA JUGA: Sinergi BUMN Dongkrak Kinerja UMKM
Dalam setahun ini, pihaknya sudah berinvestasi Rp 1,75 triliun khusus untuk IT. Dari angka tersebut, sebagian besar dialokasikan untuk perbaikan server dan sekuriti.
’’Kalau cuma buat aplikasi, mudah. Namun, yang penting kondisi belakang layar, seperti server dan keamanannya harus oke,’’ imbuh Sunarto.
Pada 2019, Mandiri telah menyiapkan beberapa strategi untuk mendorong pertumbuhan digital banking.
Dalam waktu dekat, pihaknya meluncurkan Mandiri Pay yang berkonsep QR Code dan berfokus ke payment merchant.
Aplikasi tersebut akan terintegrasi dengan akun e-wallet, kartu debit, serta kartu kredit milik nasabah.
’’Saat ini dalam tahap koordinasi dengan Himbara untuk branding,’’ jelas Sunarto. (car/c4/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank Mandiri Sudah Operasikan Kantor Cabang dan ATM di Palu
Redaktur & Reporter : Ragil