jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar menjelaskan alasan pihaknya tidak memperpanjang kerjasama dengan AP I dan AP II terkait penyatuan airport tax dalam tiket pesawat.
"Jadi kita udah dua tahun waktu itu (satukan airport tax dengan tiket), udah tanda tangan dengan kesepakatan bahwa semua airlines akan ikut. Dan ternyata nggak ada yang ikut," ungkap Emir saat ditemui di Grand Hyatt, Jakarta, Jumat (10/10).
BACA JUGA: Permintaan Semen Naik 9,7 Persen
Pihaknya juga mengalami hambatan dalam menerapkan kebijakan tersebut. Hambatan itu ada dalam sistem sehingga maskapai pelat merah itu mengalami kerugian. Soal berapa besarnya kerugian yang diderita Garuda Indonesia atas hambatan sistem tersebut, Emir tak begitu tahu secara detail.
"Kita juga nggak bisa tagih ke penumpang, tapi kita harus bayar ke operator bandara. Kedua, tiket kita terkesan jadi lebih mahal dengan penyatuan ini dibanding maskapai lain," beber dia.
BACA JUGA: Uang Tebus Raskin Diusulkan Dihapus
Karena hal itulah, saat ini Garuda menghentikan sementara penyatuan airport tax dalam tiket, sampai menunggu proses yang saat ini tengah dilakukan pemerintah sampai benar-benar beres.
"Jadi kita berhentikan sebentar, sampai ini beres semuanya. Karena udah dua tahun kami tunggu, tapi kan inisiatifnya bukan dari kami. Karena ini kami jadi rugi," tandasnya. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Pasar Mulai Bangun Optimisme
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politik Panas, Nilai Rupiah Turun
Redaktur : Tim Redaksi