Politik Panas, Nilai Rupiah Turun

Jumat, 10 Oktober 2014 – 06:05 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kadin Noke Kiroyan mengatakan, gejolak perpolitikan di Indonesia akhir-akhir ini menjadi salah satu faktor penyebab menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Para pengusaha khawatir ekonomi terganggu jika gonjang-ganjing politik tidak kunjung selesai.

BACA JUGA: Pipa Gas Semarang-Cirebon Masih Belum Jelas

"Seharusnya setelah Pilpres selesai masalah politik habis, jadi bisa melanjutkan program-program ekonomi dengan lebih baik," tegasnya, kemarin.

Noke menilai ketidakakuran parlemen yang dikuasai oleh kubu Koalisi Merah Putih terhadap kubu Koalisi Indonesia Hebat Joko Widodo-Jusuf Kalla hanya akan berlangsung sesaat saja.

BACA JUGA: BPJT Nyatakan Seluruh Jalan Tol Telah Lulus SPM

"Nanti kita lihat. Saya nggak mau berspekulasi. Tapi menurut saya itu semua hanya sementara, kalau negosiasi politik sudah terpenuhi maka itu selesai. Saya yakin semua akan kembali normal. Toh mereka juga warga negara yang menginginkan Indonesia baik,"  sebutnya.

Dia menilai hingga saat ini dampak gonjang ganjing politik terhadap operasional bisnis belum bisa nampak secara jelas. Hanya saja jika rupiah terus melemah dan daya beli masyarakat menurun otomatis akan berpengaruh terhadap kinerja produksi.

BACA JUGA: Tarif Tol Jakarta-Cikampek Dinaikkan, GTO Diperbanyak

"Yang pertama kali kena nanti daya beli lalu kemudian akan berimbas ke kinerja produksi, kalau itu terjadi pasti gawat bagi perekonomian nasional," jelasnya. (owi/wir/mia/gen)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Garap Tambang Emas Gunung Pani, Siapkan Rp 1,8 T


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler