jpnn.com - JAKARTA - PT Garuda Indonesia belum mendapat lampu hijau dari Kementerian Perhubungan untuk mendapatkan 10 slot penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma.
"Garuda sebenarnya sudah mengajukan 10 slot penerbangan di Bandara Halim, itu untuk mengurangi kepadatan di Cengkareng, tapi sampai saat ini belum ada persetujuan dari Kementerian Perhubungan," ujar VP Corporate Communications Garuda Pujobroto saat dihubungi, Rabu (8/1)
BACA JUGA: Lahan Pertanian Tergusur Permukiman
Nah, kalau nantinya permintaan 10 slot itu telah disetujui, maka Garuda siap melakukan penerbangan komersial ke Bandara Halim Perdanakusuma. Permintaan 10 slot ini lanjut Pujo, juga dipinta sebagai standar kenyamanan mobilisasi Garuda mengudara.
"Kalau slot time itu disetujui maka kita akan melakukan penerbangan. Tentunya karena Halim itu terbatas dan Garuda merupakan airlines full service. Jadi kita harus membuat standar kenyamanan di Halim sama seperti dengan di Cengkareng," paparnya.
BACA JUGA: Presiden Minta OJK Menguat hingga ke Kalangan Bawah
Karenanya, Pujo berharap Garuda cepat mendapatkan kepastian mengenai izin 10 slot penerbangan tersebut. Sebab butuh waktu sebulan untuk mempersiapkan memboyong berbagai peralatan. "Kita harus mempersiapkan sarana prasarana, seperti executive lounge, parkir yang baik, check in counter. Persiapan itu butuh maksimal 30 hari setelah slot time disetujui," bebernya.
Pujo pun memastikan bahwa Garuda telah siap pindah ke Bandara Halim. "Kita siap pindahkan sebagian penerbangan ke Halim karena memang tujuannya untuk mengurangi kepadatan di Cengkareng," tutupnya. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Tiga Maskapai Ini Akan Beroperasi di Halim
BACA ARTIKEL LAINNYA... 12 Januari, Bandara Halim Perdanakusuma Komersial
Redaktur : Tim Redaksi