Garuda Diminta Transparan soal IPO

Selasa, 30 November 2010 – 20:31 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI, Aria Bima, meminta soal penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) PT Garuda Indonesia yang akan dilakukan pada 11 Februari 2011 mendatang, harus lebih transparan, sehingga tidak memunculkan keributan pada publik seperti yang terjadi pada IPO PT Krakatau Steel (PT KS).

"Kita harus belajar dari IPO PT KSSemuanya ribut karena masalah transparansi

BACA JUGA: PLTU Rembang dan Indramayu Beroperasi Akhir Tahun

Prioritaskan publik
Jangan samakan dengan swasta

BACA JUGA: Capital Inflow Tak Dikenai Pajak

Karena ini perusahaan BUMN," kata politisi dari F-PDIP itu, saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI dengan PT Garuda, di Gedung DPR, Selasa (30/11).

Untuk itu, Aria berharap semua pihak terkait harus berhati-hati terkait IPO Garuda ini, terutama dalam hal penetapan harga
Semua hasil audit harus dikemukakan secara transparan

BACA JUGA: Pasokan Menipis, Pertamina Masih Jamin Ketersediaan

"Yang ribut pertama kali mengenai IPO PT KS, kan soal penetapan hargaKita tidak ingin hal ini sampai terjadi pada IPO Garuda," katanya.

Di samping itu, sebut Aria pula, masalah mekanisme penjatahan juga perlu diperhatikanSiapa yang mendaftar dan siapa yang mendapat saham, menurut Aria, juga akan menjadi masalah besar"Jika saham untuk pemodal dalam negeri tidak diprioritaskan, akan menjadi masalah besarIni harus betul-betul diperhatikan," pungkasnya.

Hal serupa juga dikemukakan Nurdin TampubolonDia menilai bahwa soal alokasi saham ini menjadi perhatian dalam IPO Garuda, begitu pula masalah hargaMakanya katanya, semuanya harus terbuka pada publik"Proses IPO akan tetap kami ikuti, agar tidak menimbulkan pertanyaan bagi publikJika baik, tentu kami akan memberikan dukunganTapi jika tidak, tentu kami akan melakukan penolakan," tegasnya(yud/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2030, Ekonomi Indonesia Salip Jepang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler