Garuda Garap Pasar Daerah Surabaya - Banyuwangi Per April 2014

Kamis, 02 Januari 2014 – 08:24 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Awal tahun membuka gerbang sengitnya bisnis penerbangan di tanah air sepanjang 2014. PT Garuda Indonesia (persero) Tbk misalnya yang ancang-ancang makin serius membidik pasar potensial di daerah. Dijadwalkan pada April 2014, emiten pelat merah tersebut membuka rute anyar dari Surabaya ke Banyuwangi.

Vice President Communication Garuda Indonesia Pujobroto mengatakan, penerbangan rute anyar tersebut bakal menggunakan pesawat sub-brand Explore. Merek anyar berjenis ATR 72-600 tersebut memang dikhususkan untuk konektivitas wilayah, yang memiliki panjang landasan terbatas.

BACA JUGA: Kontrak Susi Air Berakhir

"Kecenderungannya untuk kota dengan potensi sumber ekonomi baru, seperti destinasi wisata yang menarik," ungkap Pujobroto kepada Jawa Pos, kemarin (1/1). Hari ini (2/1), Garuda rencananya melakukan ferry flight alias penerbangan tanpa penumpang umum, dari Jakarta ke Denpasar, Bali. Dalam perjalanannya, Garuda akan singgah ke Bandara Blimbingsari , Banyuwangi, Jawa Timur.

Menggunakan pesawat yang berkapasitas 70 penumpang, penerbangan Jakarta menuju Banyuwangi diprediksi memakan waktu sekitar dua setengah jam. Direktur Komersial Garuda Indonesia Erik Meijer serta Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas juga akan ikut dalam rombongan tersebut.

BACA JUGA: Harga Mobil Murah Tidak Naik

Pujobroto menambahkan, pada 2014 ini perseroan bakal kedatangan 27 pesawat baru. Antara lain dua Boeing 77-300 ER, 12 Boeing 737-800 Next Generation, empat Airbus 330, tiga jenis Bombardier CRJ 1000, serta enam ATR 72-600.

"Untuk target rute baru ATR masih dibahas, termasuk target load factor rute Surabaya-Banyuwangi," ungkapnya.

BACA JUGA: Bursa Saham Minus

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam siaran resminya yang diterima koran ini, masuknya Garuda Indonesia ke Banyuwangi dinilai semakin mempermudah aksesibilitas.

Setidaknya, ada penerbangan reguler dua maskapai yakni Wings Air dan Explore Garuda Indonesia. "Aksesibilitas ini penting untuk mengundang wisatawan dan investor, sehingga ekonomi lokal bergerak," ungkapnya.

Ia menyebutkan, peluang memaksimalkan load factor jika menggarap rute tersebut cukup tinggi. Sebab, merujuk data penumpang di Bandara Blimbingsari Banyuwangi per 2011 mencapai 3 ribu orang. Setahun kemudian terjadi lonjakan signifikan hingga 24 ribu orang.

Apalagi, tahun ini diagendakan perluasan terminal baru bandara seluas 3.500 meter persegi, dari sebelumnya hanya 240 meter persegi, akan meningkatkan kapasitas pengunjung bandara.

"Kami juga memperpanjang runway (lintasan pesawat) menjadi 1.800 meter. Ketebalan landasan pun kami tingkatkan sehingga bisa didarati pesawat Boeing 737-200," tuturnya.

Saat ini, tingkat ketebalan landasan Bandara Blimbingsari sebesar 12 pavement classification number (PCN), dan akan ditingkatkan menjadi 17 PCN. (gal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Incar Dana Publik, PLN Batam Matangkan Rencana IPO


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler