Garuda Jaya Siap Lahir Batin

Jumat, 10 Oktober 2014 – 08:12 WIB
Pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri. Foto: Dok JPNN.com

YANGON – Indra Sjafri memastikan Evan Dimas dan kawan-kawan tanpa beban jelang laga hadapi Uzbekistan U-19 di Stadion Thuwunna, sore ini. Selama masa persiapan, Indra menginstruksikan armada tempurnya untuk menutup ruang gerak lawan.
 
Untuk memastikan tak ada ketegangan jelang laga, jadwal latihan Kamis (9/10) sore Indonesia U-19 pun ditiadakan. Indra lebih memilih mengajak anak-anak asuhnya itu duduk di bangku Stadion Thuwunna menyaksikan pertandingan Grup A antara Irak berhadap Thailand. Atmosfir pertandingan diharapkan membara pada diri pemain dari laga itu.
 
Dalam sesi jumpa pers sebelum laga, Indra bahkan enggan berkomentar soal Uzbekistan. Baginya, yang lebih penting bagi Indonesia adalah mempersiapkan diri dan memberikan kejutan dengan cara permainan Indonesia. Urusan kalah atau menang juga tak ingin jadi beban. Fokus pada diri sendiri sebaliknya menjadi kunci Indonesia.
 
“Kami tak ingin pikirkan lawan seperti apa. Yang pasti, kami ingin fokus di ajang ini. Bermain dengan cara kami sendiri. Setelah absen cukup lama, kami sangat senang bisa berpartisipasi lagi. Bukan soal menang atau kalah. Ini soal bagaimana generasi kami bisa tampil di ajang ini,” ujar Indra saat jumpa pers.
 
Hari sebelumnya, Rabu (8/10), Indra sudah menegaskan bahwa Garuda Jaya siap tempur lahir dan batin. Permainan pengawalan ketat diperagakan Paulo Oktavianus Sitanggang dan kawan-kawan dalam sesi latihan. Hasil analisis pertandingan Uzbekistan sebelum ke Myanmar menjadi acuan dalam hari-hari terakhir jelang laga.
 
Kapten Timnas U-19, Evan Dimas pun mengakui bahwa dirinya sudah mengantongi kelemahan Uzbekistan. Berbekal pemahaman ini, Evan akan berusaha mengeksploitasi kelemahan musuh dan mewujudkannya menjadi peluang. Permainan bola-bola atas kemungkinan akan menjadi senjata utama Uzbek untuk mengandaskan Indonesia.
 
“Mereka (Uzbekistan) banyak main bola-bola panjang dan duel udara karena rata-rata badan mereka lebih besar. Itu yang harus kami waspadai. Kami harus pressing pemain sayap mereka. Jangan sampai mereka memiliki kesempatna melepaskan crossing,” ujar Evan.
 
Hansamu Yama yang memiliki postur tubuh paling jangkung dari pemain lainnya setidaknya akan menjadi kunci memotong bola-bola silang lawan. Hanya saja, Yama diperingatkan untuk tidak mudah terpancing permainan lawan. Selama masa persiapan, Yama tercatat sebagai pemain yang paling sering dihukum kartu kuning bersama Hargianto.
 
Mengenai susunan pemain yang akan diturunkan di laga ini, Indra pun tutup mulut. Dengan dinamisme skema yang ia kembangkan selama masa persiapan, Indra akan memeberikan kejutan. Menurutnya, lawan bisa saja mempelajari kekuatan Indonesia dan mengawal ketat sejumlah pemain termasuk Evan, tetapi kekuatan Garuda Jaya terus berkembang.(abd)
 

BACA JUGA: Ditumbangkan Ferrer, Posisi Murray Melorot ke Rangking 10 Dunia

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lolos ke 8 Besar, Berdych Punya Kans Salip Cilic


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler