jpnn.com, BANDUNG - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat (Jabar) menyatakan sebanyak 61 gardu listrik belum dioperasikan akibat dampak banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Sumedang dan Garut pada Sabtu (9/1) siang.
"Belum dioperasionalkannya sejumlah gardu tersebut dilakukan demi keselamatan warga yang terdampak banjir dan longsor terjadi wilayah operasi PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat yakni Sumedang dan Garut," kata GM PLN UID Jawa Barat Agung Nugraha, Sabtu.
BACA JUGA: Hujan Turun 2 Hari, Jalan Utama di Kota Batam Terendam Banjir
Khusus untuk wilayah Desa Cikeruh, Jatinangor Kabupaten Sumedang setidaknya terdapat tiga gardu terdampak dan sudah berhasil dioperasikan 100 persen sedangkan di Kabupaten Garut terdapat 141 gardu terdampak 82 sudah berhasil normal kembali.
"Kepada masyarakat yang terdampak banjir, mengingatkan masyarakat untuk mengungsi ke tempat yang aman dan tidak lupa untuk mematikan listrik dari Miniature Circuit Breaker (MCB), mencabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung ke stop kontak, dan segera menghubungi contact center 123 atau unit layanan PLN terdekat untuk memadamkan daerah yang terdampak banjir," kata Agung.
BACA JUGA: Ini Kalimat yang Diucapkan Abu Bakar Baasyir Sebelum Meninggalkan Lapas, Ada yang Menolong
Ia menuturkan, untuk daerah yang terdampak di Kabupaten Sumedang dan yang telah berhasil dinormalkan meliputi wilayah di Desa Cikeruh dan Desa Sayang sedangkan untuk Kabupaten Garut, lokasi yang terdampak adalah Kecamatan Talegong dan Kecamatan Cisewu.
Menurut dia, saat ini PLN Sumedang menyiagakan 40 petugas dan 10 kendaraan operasional, kemudian PLN Garut menyiagakan 36 petugas dan enam kendaraan operasional untuk mengamankan lokasi.
Setelah banjir surut, warga dapat menghubungi contact center PLN 123 untuk dinyalakan kembali, pastikan semua alat elektronik dan jaringan listrik dalam keadaan kering.
"PLN juga akan memastikan semua jaringan distribusi aman untuk dapat dioperasikan kembali untuk menyalurkan listrik ke lokasi pelanggan," kata dia. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti