jpnn.com, JAKARTA - Deklarator Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo bersama rombongan mendatangi Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/5).
Gatot cs menemui dan berbicara dengan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW).
BACA JUGA: PT 20 Persen Membelah Masyarakat, PKS segera Ajukan Uji Materi ke MKÂ
BACA JUGA: Buronan Ini Sok Jagoan Mengancam Polisi di Medsos, Ujungnya
Menurut Gatot, KAMI membahas soal isu pilpres ketika pihaknya bertatap muka dengan politkus PKS itu.
BACA JUGA: FBI
"Masalah pilpres yang dibicarakan ialah jangan sampai tiga periode itu terjadi," kata mantan Panglima TNI itu saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/5).
Gatot mengatakan pertemuan KAMI degan HNW juga membahas tentang ideologi bangsa dan ekonomi di Indonesia.
BACA JUGA: Firli Bahuri: Tidak Ada Inisiatif Apa pun Yang Datang Dari Saya
"Dari berbagai kehidupan baik ideologi, politik, ekonomi, dan macam-macam," ucap dia.
Berikutnya, Gatot menambahkan KAMI bersama HNW membahas tentang wibawa negara yang turun di hadapan bangsa asing.
Gatot kemudian menyinggung peristiwa Ustaz Abdul Somad (UAS) yang gagal masuk Singapura saat mantan Panglima TNI itu berbicara turunnya wibawa Indonesia.
"Tanda-tanda bangsa ini sudah mulai eksistensinya menurun dari kejadian yang kemarin (persoalan yang menimpa UAS, red)," kata pria kelahiran Jawa Tengah itu.
Gatot mengatakan UAS pada dasarnya masuk ke Singapura dengan dokumen resmi bukan secara ilegal.
Namun, kata dia, UAS diperlakukan tidak adil ketika hendak masuk Singapura. Ulama kelahiran Sumatera Utara itu sempat ditahan dan ditangkal masuk Singapura.
Alumnus Akmil 1982 itu mengatakan peristiwa UAS gagal masuk ke Singapura sebenarnya bisa dicegah seandainya negara punya wibawa di hadapan bangsa asing.
Gatot mengatakan negara asing tentu memberikan data-data penting seperti penangkalan seseorang apabila negara punya wibawa.
"Seharusnya sebagai bangsa kalau bangsa Indonesia ini mempunyai posisi tawar yang tinggi, dihargai sebagai bangsa yang hebat, pasti negara lain akan memberikan data-data orang yang tidak boleh masuk ke wilayahnya, begitu," pungkas Gatot. (ast/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kembali Diterpa Kabar Bohong, UAS: Fitnah Datang dari Kebencian
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan