Gatot dan Tito Dekati Ulama, SMI Tarik Pajak

Minggu, 08 Oktober 2017 – 08:22 WIB
Presiden Joko Widodo. Foto: Biro Pers Setpres for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio sependapat dengan politikus PKS M Nasir Djamil terkait kemungkinan adanya skenario Joko Widodo akan berpasangan dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Pilpres 2019.

Dia menilai, ada kemungkinan manuver-manuver Jenderal Gatot yang belakangan menuai polemik di tengah masyarakat, sengaja diciptakan. Apalagi Jokowi -sapaan presiden- diketahui tidak pernah melarang Gatot bermanuver.

BACA JUGA: Fadli Zon: Mayoritas Rakyat Indonesia Ingin Presiden Baru

"Saya setuju. Kalau memang dilarang, itu pasti presiden dari awal akan melarang itu, tapi ini seperti menginginkan pak Gatot melakukan manuver-manuver," ucap Hendri dalam diskusi bertajuk "Politik bukan Panglima" di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (7/10) kemarin.

Pendiri lembaga survei KedaiKOPI itu menduga Jokowi telah memanggil satu per satu para pembantunya yang masuk bursa cawapres. Beberapa nama yang disebut Hendri adalah Jenderal Gatot, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

BACA JUGA: Disuruh Turun dari Panggung, Siswa SD Minta Sepeda ke Jokowi

"Makanya coba lihat, Gatot dekati umat Islam, Tito dekati umat Islam. Kemudian Sri Mulyani tarik pajak gede banget. Masing-masing punya panggung sendiri-sendiri. Tapi saya rasa konstelasi semuanya ini, ada sutradaranya," ucap Hendri. (fat/jpnn)

BACA JUGA: Hasto Ingatkan Kader Waspada Isu Negatif yang Jatuhkan PDIP

BACA ARTIKEL LAINNYA... Manuver Panglima TNI Tak Bernuansa Politik


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler