Gatot Nurmantyo: Teri Sampai Paus Semuanya Ada, tetapi Kita Terlalu Berlapang Dada

Selasa, 18 Agustus 2020 – 20:07 WIB
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo saat menghadiri deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/8). Foto: YouTube/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI Jenderal TNI Purnawirawan Gatot Nurmantyo mengatakan dirinya sungguh bersyukur bisa hidup di bumi Indonesia.

Sebuah negara besar yang terbagi tiga zona waktu. Panjang wilayahnya sama dengan seperdelapan keliling dunia. Tidak terbilang banyaknya sumber daya yang dimiliki Indonesia.

BACA JUGA: Komentar Menohok Ruhut Sitompul untuk Deklarator KAMI

"Mulai akik sampai berlian, mulai teri sampai ikan paus. Semuanya ada (baik) yang terpendam, yang terserak di bumi pertiwi," kata Gatot saat deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/8).

Mantan Panglima TNI ini menyatakan bahwa dalam kondisi Indonesia yang seperti itu, tentu negeri ini sangat menarik bagi siapa saja.

BACA JUGA: Berorasi saat Deklarasi KAMI, Gatot Nurmantyo: Banyak yang Keliru di Negeri Ini

Jebolan Akademi Militer 1982 itu mengatakan beribu kepentingan negara dan kekuatan lain bersilang sengketa di negeri ini. Kadang dalam sunyi, tetapi tidak jarang dalam keriuhan.

Menurut dia, negara-negara dan kekuatan lain itu tentu berjuang untuk kepentingan nasionalnya.

BACA JUGA: Deklarasi KAMI Hanya Ajang Kontes Kecantikan Jelang Reshuffle Kabinet?

"Lantas apa yang keliru? Kitalah yang terlalu berlapang dada membuka diri untuk dieksploitasi, tetapi lebih untuk kepentingan mereka, bukan kemaslahatan rakyat dan bangsa Indonesia," kata mantan KSAD itu.

Nah, kata Gatot, dalam semua carut marut seperti itu, ada hal esensial yang harus dilakukan masyarakat Indonesia sebagai sebuah bangsa. Yakni, perlunya bersatu dalam keyakinan bersama bahwa sebagai bangsa tidak boleh dan jangan pernah mau dipecah untuk kepentingan apa pun.

"Mari kita hentikan segala bentuk upaya pembelahan bangsa dengan alasan apa pun. Syukur alhamdulillah dikaruniai masyarakat yang toleran, welas asih, dan penuh semangat gotong royong," kata mantan Pangkostrad itu.

Jenderal kelahiran Tegal, Jawa Tengah, 13 Maret 1960 ini lantas mengajak semua pihak untuk menyadari di tengah kondisi sulit sekarang ini, sesungguhnya Indonesia memiliki sumber daya berlimpah.

"Kita punya kekuatan sangat luar biasa. Indonesia memiliki seluruh potensi untuk menjadi negara maju, itu artinya Indonesia akan terlepas dari kesulitan," kata dia. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler