jpnn.com - Mabes Polri telah mengungkap motivasi di balik para anggota Muslim Cyber Army (MCA). Kepala Satuan Tugas Nusantara Polri Irjen Gatot Pramono Eddy mengatakan, para anggota MCA memiliki tujuan sama, yakni menyerang pemerintajan Presiden Joko Widodo.
“Sebagian besar motifnya politik. Kelompok ini berharap dengan tersebarnya isu hoaks bisa menimbulkan keresahan di masyarakat,” kata Gatot di Rupatama Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/5).
BACA JUGA: Sebar Hoaks, Politikus Bakal Ditindak Tegas
Dengan adanya keresahan yang meluas di masyarakat, kata Gatot, maka pemerintah dianggap tak bisa berbuat apa-apa. “Kemudian dianggap tak mampu dan tak bisa mengelola bangsa. Ini untuk mendegradasi pemerintahan sekarang,” tegas dia.
Sebelumnya sudah ada delapan pelaku MCA yang ditangkap di beberapa wilayah. Mereka memiliki peran sendiri dalam kelompok yang eksis sejak 2017 tersebut.
BACA JUGA: Ada Kaitan MCA dengan Saracen, Begini Penjelasan Bareskrim
Salah satu aksinya adalah menyebarkan hoaks tentang penganiayaan ulama, kebangkitan PKI dan banyak lainnya. Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Fadil Imran mengatakan, ada kaitan MCA dengan Saracen.
“Kami analisis dari Jatim, Jabar, Banten, terlihat bahwa pelakunya ini terhubung satu sama lain. Pelaku-pelaku yang tergabung dalam MCA juga tergabung dengan eks Saracen," kata Fadil.(mg1/jpnn)
BACA JUGA: Bareskrim Kembali Bekuk Anggota MCA, Nih Tampangnya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Kejar Perempuan Konseptor Muslim Cyber Army
Redaktur : Tim Redaksi