jpnn.com - JAKARTA -- Anggota Majelis Penasihat Korps Alumni HMI (KAHMI) periode 2012-2017 Fahmi Idris mencari Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, di markas KPK, Rabu (12/5).
Namun, mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu tak berhasil bertemu Saut yang tengah digoyang karena pernyataannya menyebut alumni HMI saat menjadi pejabat jahat.
BACA JUGA: Audit BPK, Kunker DPR Potensi Rugikan Negara Rp 945 M
"Kami berniat jumpa pimpinan KPK khususnya saudara Saut Situmorang. Saya sudah bikin janji, tapi ternyata dia (Saut) dan pimpinan KPK semua tidak ada," kata Fahmi saat hendak keluar dari markas KPK, Rabu (12/5) sekitar pukul 10.45.
Mantan Ketua Senat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini kecewa karena tak ada satupun pimpinan KPK yang berada di kantor apalagi menemuinya. "Mestinya ada sisa satu orang yang mewakili KPK. Tapi, apa boleh buat, mungkin tata krama di sini," katanya.
BACA JUGA: Mantan Menteri Minta Saut Situmorang Diadili
Fahmi menegaskan, maksud dia bertemu Saut ialah untuk mempertanyakan statemen mantan Staf Ahli Badan Intelijen Negara, itu yang dianggapnya sengaja disampaikan di depan publik melalui televisi. "Bahwa ketika mahasiswa HMI itu baik, tapi ketika menjabat, korup. Itu statemen dia (Saut)," ungkapnya.
Dia mengklaim sebagai orang yang tidak pernah korupsi, tersinggung dengan ucapan Saut. "Kok dia tidak menyebut beberapa, tapi semuanya termasuk saya (alumni HMI)," katanya.
BACA JUGA: Mendadak, Pembukaan Munaslub Golkar Dipercepat
Makanya, ia merasa berhak membela diri dan meminta bukti atas pernyataan Saut itu. "Bisa buktikan tidak? Kalau yang korupsi itu bukan atas nama lembaga, patut dihukum ya hukumlah," paparnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Anggota Dewan Maluku Utara Diperiksa KPK
Redaktur : Tim Redaksi