Gawat, China Sudah Surplus Laki-Laki

Senin, 11 Januari 2010 – 17:02 WIB
Foto: Internet.
BEIJING - Lebih dari 24 juta laki-laki usia perkawinan di Cina, dilaporkan bisa saja tak akan mendapatkan istri pada 2020 nantiDemikian antara lain kesimpulan yang dibuat oleh sebuah kajian dari Chinese Academy of Social Science, seperti dilaporkan situs BBC, Senin (11/1) siang WIB.

Ketidakseimbangan gender yang ada pada bayi-bayi yang baru lahir memang telah menjadi problema di negeri itu

BACA JUGA: PBB Resmikan Tahun Biodiversity

Menurut kajian tersebut, dengan populasi warga sebesar 1,3 miliar, salah satu penyebab dari masalah ini adalah kecenderungan perbuatan aborsi untuk jenis kelamin tertentu (wanita).

Sebagaimana banyak diketahui pula, hal tersebut ikut dipengaruhi oleh kepercayaan tradisional Cina menyangkut (pentingnya) keberadaan anak laki-laki
Riset itu pun menegaskan bahwa aborsi dengan melihat jenis kelamin itu merupakan sesuatu yang "lazim" di Cina.

Kenyataan itu memang tak terbantahkan, terutama di daerah pedesaan

BACA JUGA: Perangi Salju dengan Garam

Kebiasaan itu bahkan kian parah sejalan dengan hadirnya teknologi USG sejak era 1980-an
Data terakhir menunjukkan bahwa dalam setiap 100 bayi perempuan yang lahir di Cina, sebanyak 199 bayi laki-laki juga dilahirkan.

Penentangan terhadap tradisi ini terutama muncul dari pasangan-pasangan muda Cina di kawasan perkotaan, terutama yang bersiap memiliki anak pertama atau keduanya

BACA JUGA: Gempa Besar Guncang California

Namun nyatanya, trend ini masih berlanjut, bahkan di beberapa provinsi jauh lebih parah, dengan perbandingan kelahiran anak laki-laki dan perempuan mencapai 130 banding 100.

Selain masalah keberadaan warga laki-laki yang berlebihan, kenyataan ini menurut kajian akademi tersebut, juga berpotensi memarakkan persoalan lainDi antaranya yaitu praktek prostitusi paksa, bahkan juga human trafficking, yang di beberapa provinsi di Cina belakangan sudah tercatat meningkat(ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Al Balawi Tinggalkan Seruan Jihad


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler