jpnn.com - BERDASARKAN data dan perhitungan World Economic Forum, pada 2050 mendatang, laut di bumi ini akan dipenuhi sampah plastik dibandingkan ikan. Hal itu bisa ditilik dari segi berat antara sampah dan ikan.
Masih menurut World Economic Forum, kombinasi fungsionalitas dan ongkos produksi yang murah membuat plastik terus menjadi bahan paling populer di dunia.
Penggunaan plastik meningkat 20 kali lipat selama 50 tahun terakhir. Diperkirakan, jumlah tersebut berlipat ganda dalam 20 tahun ke depan.
BACA JUGA: Menteri Marwan Siap Tampung Eks Gafatar, Ini Persyaratannya
Hampir semua negara di dunia pernah menggunakan barang berbahan plastik, baik berbentuk kemasan, botol dan lainnya.
Ironisnya, penggunaan plastik yang terus meningkat tak diimbangi tingkat daur ulangnya. Hanya 14 persen kemasan plastik yang dikumpulkan untuk daur ulang. Tingkat penggunaan kembali bahan plastik juga tergolong rendah, bila dibanding kertas yang mencapai 58 persen dan besi 90 persen.
Parahnya lagi, sepertiga kemasan plastik lolos dari sistem pengumpulan dan menghambat infrastruktur. Dalam laporan yang diperoleh dari hasil wawancara lebih dari 180 ahli lingkungan, World Economic Forum menyatakan, pada 2050 total produksi plastik meningkat tiga kali lipat menjadi 1,124 juta ton.
Menurut forum tersebut, satu-satunya cara menghindari bencana adalah meningkatkan ekonomi dan penyerapan daur ulang secara besar-besaran. Artinya, akan ada insentif bagi orang yang mengumpulkan sampah plastik dan mendaur ulangnya.
Semua negara di dunia harus meningkatkan infrastruktur pengumpulan sampah secara drastis untuk menghindari larinya sampah ke alam. (adv/bca/jpnn)
BACA JUGA: Menteri Yuddy Harus Perhatikan Rekomendasi Malang
BACA JUGA: Petinggi TNI Saling Bersaing di Bhumi Marinir
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diresmikan Dua Hari Lagi, ini Tarif Penerbangan Menuju Bandara Bawean
Redaktur : Tim Redaksi