jpnn.com - JAKARTA - Gayatri Wailissa yang juga duta ASEAN dari Indonesia telah meninggal dunia pada Kamis (23/10) lalu.
Gayatri merupakan anak ajaib yang menguasai 13 bahasa asing tanpa kursus. Ia lahir dari keluarga biasa di Ambon, namun mampu membuktikan semua itu bukan kendala.
Hal itu disampaikan Hariqo Wibawa Satria dari Komunitas Peduli ASEAN (KAPAS - @ASEANcom2015) dalam diskusi “Desa Menghadapi Pasar Bebas Asean 2015 di Desa Bojong Jengkol, Ciampea, Bogor, kemarin, Sabtu (25/10).
BACA JUGA: Kok Tanyanya Apakah Berminat jadi Menteri?
Kegiatan ini diadakan BEM FIKOM, Unv Persada Indonesia (UPI-YAI), dihadiri 140 orang. Peserta juga berfoto bersama dengan tulisan “Selamat Jalan Gayatri, Kamu Membuat Kami Yakin”.
"Gayatri adalah ikon anti minder bagi anak-anak muda Indonesia, kalau merujuk pada pembukaan UUD 1945, Indonesia dilahirkan dengan tujuan bersaing di dunia, bukan sekedar di ASEAN," lanjut Hariqo yang juga aktif di Kwarnas Pramuka ini.
Pembicara lainnya Edrida Pulungan menjelaskan bahwa pengetahuan masyarakat Indonesia tentang negara-negara ASEAN sangat minim.
"Kita pasti kalah di ASEAN tanpa mengetahui kekuatan lawan," kata Edrida yang sudah menulis 13 buku ini. (wid/RMOL)
BACA JUGA: Calon Menperin : Saya Sih Tidak Berharap
BACA JUGA: Naik Posisi, dari Wamen jadi Menteri
BACA ARTIKEL LAINNYA... Andrinof Chaniago Anggap Ini Kesempatan
Redaktur : Tim Redaksi