BACA JUGA: Isu Menteri Perkosa TKW Guncang Malaysia
Kemarin (5/1), dengan pengamanan ketat, politikus 66 tahun itu dimakamkan dengan upacara kenegaraanKawat duka berdatangan dari berbagai belahan dunia
BACA JUGA: Problem Pelik Susul Liburan Obama
Bukan hanya dari para pemimpin negara, tapi juga pebisnisBACA JUGA: Gereja Koptik Ajak Umat Tenang
Sebagai tokoh Partai Rakyat Pakistan (PPP), dia juga dikenal vokalBahkan, dia ditembak mati Selasa lalu gara-gara menentang perundangan anti-penistaan Islam yang mengandung hukuman mati."Taseer telah membuktikan bahwa dirinya politikus tangguhDia berani mengambil risiko demi melawan diskriminasi dan kesewenanganTidak banyak politikus seperti dia," papar Ali Dayan Hasan, periset senior Human Rights Watch, seperti dilansir Agence France-PresseSampai akhir hidupnya, bapak enam anak itu tetap menjadi politikus moderat di Pakistan yang konservatif.
Sejak kematian Benazir Bhutto tiga tahun lalu, pembunuhan Taseer menjadi tragedi politik paling keji di PakistanApalagi, pembunuhan itu terjadi saat pemerintahan Gilani terguncang setelah ditinggalkan Muttahida Qaumi Movement (MQM), partai terbesar penyusun koalisiBenar saja, kematian Taseer Selasa lalu ikut memperparah kekacauan politik dalam negeri Pakistan.
Komisioner Polisi Kota Lahore, Khusro Pervez, mengaku harus melipatgandakan pengamanan di ibu kota Provinsi Punjab tersebutRibuan polisi tambahan terpaksa dikerahkan ke kota terbesar kedua Pakistan ituTujuannya adalah mengamankan rangkaian upacara pemakaman Taseer"Seluruh jajaran kepolisian dalam siaga penuhKami menjaga segenap fasilitas penting kota ini," tandasnya kepada Associated Press.
Sementara itu, Mumtaz Qadri, pengawal pribadi yang menghabisi nyawa Taseer masih menjalani interogasiSeorang pejabat intelijen yang terlibat dalam investigasi mengatakan bahwa penembakan itu sudah direncanakan pelaku"Dia sudah merancang pembunuhan sejak empat hari sebelum kejadianTepatnya, setelah dia tahu bakal ditugaskan mengawal gubernur," ungkap pejabat yang merahasiakan identitasnya itu.
Alih-alih menyesal, menurut pejabat tersebut, Qadri justru bangga telah membunuh TaseerPemuda 26 tahun itu mengaku puas sudah menewaskan seorang pengkhianatBaginya, penolakan Taseer terhadap perundangan anti-penistaan Islam yang kaku itu merupakan bukti bahwa sang gubernur adalah pengkhianatKarena itu, sang pelaku justru merasa bak pahlawan Islam(hep/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Iran Undang Wisata Fasilitas Nuklir
Redaktur : Tim Redaksi