jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menyebut parpolnya berkomitmen mengurangi masalah gizi kronis pada anak atau stunting di Indonesia.
Komitmen itu seperti ditunjukkan PDIP dengan menyelenggarakan Gebyar Inovasi Pelayanan Kesehatan Rakyat dalam rangkaian peringatan Bulan Bung Karno di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6).
BACA JUGA: NasDem Umumkan 3 Bakal Calon Presiden, Begini Tanggapan Politikus PDIP
Satu di antara acara yang dihadiri ratusan ibu hamil itu berisi penyuluhan tentang mencegah stunting.
"Semuanya ini bisa hadir di sini dalam rangka acara PDIP Perjuangan mengatasi stunting," kata Puan saat berpidato di acara yang digelar di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6).
BACA JUGA: Jenderal dari Brimob hingga Menantu Jokowi Tuturkan Kesan Tidur di Bangsal PDIP
Eks Menko PMK itu mengatakan edukasi kepada ibu hamil untuk mengonsumsi gizi yang cukup sebenarnya menjadi hal yang perlu dilakukan demi mencegah stunting.
"Jangan sampai kemudian enggak mengonsumsi makanan bergizi," ujar Puan Maharani.
BACA JUGA: Di Depan Kepala Daerah, Hasto Ingatkan PDIP Partai yang Komit, Tidak Menyalip di Tikungan
Wanita pertama yang menjadi Ketua DPR RI itu kemudian bercerita tentang lawatan kerjanya ke Jawa Timur, pada Jumat (17/6) kemarin.
Ketika itu, Puan melihat ada ibu yang masih kekurangan gizi. Ujungnya, anak dari si wanita itu mengalami stunting.
Selain itu, alumnus Universitas Indonesia (UI) tersebut selama lawatan di Jawa Timur pada Jumat kemarin turut melihat anak kembar yang kekurangan gizi.
Puan sempat berkomunikasi dengan ibu yang memiliki anak kembar dengan stunting di Jawa Timur.
"Saat tanya Ibunya, kan, cukup bugar. Ibu bugar, kenapa? Iya, Bu, capek, Bu, mengurusi anak dua, anak kembar jadi susu ASI-nya enggak cukup. Ya, ibu harus makannya banyak," kata Puan saat berbicara dengan seorang ibu di Jawa Timur.
Menurut Puan, dua kasus stunting di Jawa Timur itu harus menjadi perhatian semua. Utamanya, bagi ibu untuk menjaga kesehatan demi mencegah anak atau calon bayi mengalami stunting.
"Nah, ibu-ibu sekalian ini penting bagaimana kemudian bisa menjaga kesehatan diri, juga calon bayi atau bayi sampai kemudian bayinya lahir," kata cucu Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno itu.
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo berterima kasih kepada PDIP untuk mau perhatian terhadap isu stunting.
"Program stunting menjadi program kami di BKKBN yang harus menurunkan angka stunting sampai 14 persen," ujar Hasto saat menyampaikan pidato di acara Gebyar Inovasi Pelayanan Kesehatan Rakyat di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, Sabtu.
Pria kelahiran Yogyakarta itu mengatakan ada tiga kerugian diterima anak ketika menderita stunting.
"Satu stunting itu pendek jadi susah bersaing. Mau jadi TNI-Polri juga susah, mau naksir pramugari juga ragu-ragu karena enggak percaya diri," ujar dia.
Hasto Wardoyo melanjutkan bahwa anak yang stunting berpotensi memiliki daya ingat yang kurang. Ujungnya, anak tidak bisa bersaing di pendidikan.
"Kemudian ketiga, mudah sakit-sakitan. Kalau orang stunting itu di umur 45 tahun itu sudah sentral obbess atau bengkak atau gemuk, tetapi di tengah," ujarnya. (ast/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Aristo Setiawan