Gedung Baru PNRI Jadi Perpustakaan Tertinggi di Dunia

Kamis, 14 September 2017 – 16:36 WIB
Presiden Joko Widodo di gedung baru Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (14/9). Foto: setkab.go.id

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meresmikan penggunaan gedung fasilitas layanan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat pada Kamis (14/9). Jokowi -sapaan presiden- dalam sambutannya menyatakan bahwa gedung perpustakaan tersebut merupakan yang tertingi di dunia.

Sebelumnya gedung PNRI hanya tiga lantai. Tapi kini, gedung baru PNRI setinggi 27 lantai.

BACA JUGA: Jokowi Sedih Banget Kalau Timnas Indonesia U-19 Kalah

"Dulunya hanya tiga lantai, enggak ada yang mau datang ke sini. Sekarang 27 lantai plus basement. Jadi tidak kaget kalau gedung perpustakaan nasional ini tertinggi di dunia untuk gedung perpustakaannya," ujar Jokowi.

Peresmian gedung PNRI dihadiri para menteri kabinet. Antara lain Menteri Pendidikan Muhadjir Effendi, Menristek Dikti Muhammad Nasir, hingga Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

BACA JUGA: Jokowi Pengin Dana Desa Dipakai untuk Bangun Perpustakaan

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menilai hasil pembangunan perpustakaan tersebut sangat baik. Bahkan saat panitia peresmian mengundang Jokowi untuk meresmikan gedung baru PNRI, mantan wali kota Surakarta itu langsung menyatakan akan hadir.

Jokowi mengaku ingin melihat langsung bagaimana PNRI dipersiapkan untuk masa depan. "Karena sudah digagas Presiden Soekarno 65 tahun yang lalu, baru kita kerjakan pada saat ini. Ini dikerjakan dua tahun enam bulan dan selesai dengan kondisi yang sangat baik, alhamdulillah," ujar Jokowi.

BACA JUGA: Fadli Zon Ungkit Foto Jokowi dengan Dimas Kanjeng Lagi

Jokowi pun meminta PNRI untuk mengintegrasikan berbagai jurnal yang tersebar di banyak perguruan tinggi (PT) di Indonesia. Selain itu, Jokowi menginginkan PNRI juga menghimpun berbagai jurnal dari luar negeri.

"Saya minta kepada Menristekdikti, nantinya untuk jurnal internasional seluruh perguruan tinggi ini dipusatkan, dilewatkan di Perpustakaan Nasional ini. Kita hitung itu lebih efisien, murah kalau disatukan. Sekarang semuanya kalau terintegrasi seperti itu jadi mudah," ucap Jokowi.

M Nasir mengatakan, selama ini perguran-perguruan tinggi punya e-jurnal dan sejenisnya. Namun, itu masih terpisah di masing-masing universitas.

"Nah ini kalau masing-masing perguruan tinggi langganan sendiri kan mahal. Kalau diintegrasi kan akan lebih murah," ujar Nasir.

Mantan rektor Universitas Diponegoro itu telah berkomunikasi dengan kepala Perpustakaan Nasional agar semua jurnal internasional yang ada terintegrasi di gedung tersebut. "Biar yang langganan satu, tapi yang bisa memanfaatkan seluruh Indonesia," tambahnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Siapkan Langkah-Langkah Atasi Bencana Kekeringan


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler