jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajarannya untuk segera menangani bencana kekeringan yang tengah melanda sebagian Jawa dan Nusa Tenggara.
Dalam rapat kabinet terbatas pada Selasa (12/9) di Kantor Presiden, Jokowi mengatakan berdasarkan laporan BMKG, kondisi kekeringan tahun ini tidak seperti 2015 di mana ada elnino.
BACA JUGA: Hasil Survei: Kepercayaan Publik ke Jokowi Terus Meningkat
"Walaupun demikian beberapa daerah sudah tidak mengalami hujan berturut-turut lebih dari 60 hari, lebih dari dua bulan bahkan sebagian daerah di Pulau Jawa saat ini sedang mengalami puncak musim kemarau," kata Presiden.
Masih mengacu data BMKG, musim hujan diprediksi di sebagian besar daerah baru akan terjadi pada akhir Oktober atau November 2017.
BACA JUGA: 13 Kabupaten di Jatim Darurat Bencana Kekeringan
"Saya minta semua menteri dan lembaga terkait serta para gubernur untuk benar-benar melihat kondisi yang ada di lapangan, dan segera melakukan langkah-langkah penanggulangan bencana kekeringan ini," tegas Jokowi.
Untuk jangka pendek, dia meminta agar air bersih segera disalurkan kepada masyarakat yang dilanda dampak kekeringan. Termasuk suplai air untuk pertanian.
BACA JUGA: Jokowi: Anak Indonesia Harus Berdaya Saing di Dunia
"Dalam dua tahun terakhir ini kita sudah banyak membangun bendungan, waduk dan embung-embung di desa-desa untuk menghadapi situasi seperti ini. Saya harapkan ini juga bisa membantu," ucap mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Dia menambahkan, ketersediaan bahan pangan di daerah terdampak kekeringan juga harus diantisipasi, sehingga stabilitas harga tetap terjaga.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Perguruan Tinggi Harus Antisipasi Perubahan
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam