jpnn.com - BLITAR – Kondisi gedung SDN II Wonodadi yang sudah beberapa tahun mangkrak memprihatinkan. Bangunan sekolah instruksi presiden (inpres) itu semakin tidak terurus. Plus dalam hari-hari (pasaran) tertentu, fungsinya berubah menjadi arena jual beli kambing.
Padahal, kondisi lokasi tersebut kurang layak untuk dijadikan tempat jual beli hewan ternak. Sebab, selain jaraknya sangat dekat dengan permukiman warga, lokasi itu berdekatan dengan jalan raya sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap dan kemacetan saat aktivitas jual beli berlangsung. ”Bekas SD tersebut setiap hari tertentu (pasaran) digunakan tempat jual beli kambing,” ungkap Muhammad Ibad, salah seorang warga.
BACA JUGA: Selesaikan Jembatan Musi II, Pelayaran Bakal Ditutup Sementara
Menurut dia, pedagang yang menjual kambing di tempat tersebut tidak gratis. Sebab, pedagang dipungut retribusi. Masalahnya, entah masuk ke kantong siapa retribusi itu. Pihaknya berharap pemerintah setempat memperjelas status tempat itu dan kembali ke fungsi awalnya, yakni tempat untuk pendidikan.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Blitar Bambang Setiadji ketika dikonfirmasi soal lahan eks SDN II Wonodadi tersebut menyatakan, beberapa tahun lalu lokasi itu sempat diperbincangkan publik. Sebab, tempat tersebut pernah menjadi sengketa. Hal itu juga pernah ditindaklanjuti pemkab.
BACA JUGA: Geng Motor Anarkis, Dinkes Pantau 42 Apotik Nakal
”Terkait status lahan itu memang pernah dibicarakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar melalui dinas pendidikan (dispendik). Tapi, terkait hasil dari pembahasan tersebut, kami masih belum mengetahui,” ungkapnya. Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengetahui status lahan tersebut. (ful/ziz/JPNN)
BACA JUGA: Selamatkan Anaknya, Ayah Tewas Terseret Ombak
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendaftaran CPNS Tinggal 2 Hari Lagi
Redaktur : Tim Redaksi