Geng Motor Anarkis, Dinkes Pantau 42 Apotik Nakal

Senin, 29 September 2014 – 16:18 WIB

jpnn.com - MAKASSAR - Aktivitas geng motor yang beringas menyisakan pertanyaan, mengapa mereka yang notabene masih ingusan mampu bertindak melebihi prilaku orang dewasa. Melukai dan bahkan menghabisi nyawa korbannya.

Pertanyaan ini sedikit terjawab dengan fakta bahwa sebelum beraksi mereka terlebih dahulu mabuk-mabukan. Namun apakah itu saja? Saat polisi mengamankan kelompok Andika beberapa waktu lalu. Mereka ditemukan tengah mabuk dan mengonsumis obat-obatan jenis tertentu.

BACA JUGA: Selamatkan Anaknya, Ayah Tewas Terseret Ombak

Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Dr Naisyah Tun Azikin menjelaskan, salah satu kelompok obat yang banyak dikenal adalah kelompok obat daftar G. Huruf G berasal dari Bahasa Belanda gevaarlijk yang artinya berbahaya.

"Di kemasan obat daftar G ada lingkaran hitam dengan warna merah serta huruf K di dalamnya. Sebenarnya aman, tapi jika dikonsumsi sembarangan, efeknya seperti steroid, penghilang rasa sakit dan nyeri," jelas Naisyah seperti dilansir FAJAR (JPNN Grup), Senin (29/9).

BACA JUGA: Pendaftaran CPNS Tinggal 2 Hari Lagi

Sejumlah obat daftar G seperti Dextromrthorphan, Tramadol hcl, Somadril, Trihexyphenidyl  adalah beberapa obat yang bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menghilangkan kesadaran dan kontrol sehingga dapat memicu tindakan kekerasan.

Pihaknya tengah menggalakkan razia atas instruksi Walikota Makassar Dany Pomanto memberantas geng motor. Ia mencurigai 42 apotik nakal yang menjual obat-obatan jenis ini tanpa izin. "Apotik itu tersebar di 14 kecamatan di seluruh Makassar. Kami punya lima tim yang menyisir apotek ini," beber Naisyah.

BACA JUGA: PDIP Menanti Keputusan DPP

FAJAR mencoba menelusuri lebih lanjut apotek nakal yang dimaksud. Salah seorang narasumber menginformasikan lokasi penjualan obat daftar G ini dibilangan Malengkeri-Jipang.

Sebuah gedung bercat biru ini terdiri dari tiga lantai. Lantai paling bawah digunakan sebagai apotik. Di sisi kiri gedung ada lorong kecil dengan penerangan seadanya. Pantauan FAJAR, beberapa anak muda terlihat bercengkrama didepan apotik. Sesekali, pengendara motor mampir, ada yang langsung masuk apotik, ada juga yang terus hingga ke lorong sebelah kiri tersebut.

Salah seorang warga, Ruslan mengaku kerap melihat anak-anak muda membeli obat di apotik ini. obat-obatan semisal Somadril bisa diperoleh dengan harga Rp30 ribu per kemasan. Dalam satu kemasan setidaknya terdiri dari 10 butir obat. "Siapapun yang datang pasti dikasih, tapi mereka tidak lewat depan, lewat lorong sebelah kiri itu, transaksinya di loket belakang." ujar Ruslan.

Ruslan mengeluhkan daerahnya yang rawan tindak kejahatan karena aktivitas ini. Ia juga turut menjadi korban perampasan sepeda motor di daerah ini. Menurutnya, rata-rata yang datang membeli obat adalah orang dari luar. "Mereka kalau sudah mabuk sering berbuat onar, perampokan dan penjambretan disini sudah sering sekali," tandasnya.

Kedepan, Dinkes Kota Makassar berjanji akan tegas menutup apotik jika terbukti menjual obat-obatan daftar G tanpa resep dokter. Seperti yang dilakukan terhadap apotik Obat Sehat.Com di Jalan Gunung Merapi Nomor 214, beberapa hari yang lalu. (**)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Karyawan Indomaret Terancam PHK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler