Gedung Sekolah Roboh di Palembang, Polisi Periksa 3 Saksi

Sabtu, 02 Juli 2022 – 17:38 WIB
Gedung sekolah yang roboh di Palembang, Sumatera Selatan, dipasang garis polisi pada hari Sabtu (2-7-2022). ANTARA/M. Riezko Bima Elko P.

jpnn.com, PALEMBANG - Jajaran Kepolisian Resor Palembang, Polda Sumatera Selatan, masih terus mengusut kasus robohnya gedung sekolah di Jalan Semarang Borang, Lorong Lumban Meranti, Sako. Polisi sudah memeriksa tiga saksi terkait insiden tersebut. 

"Mereka yang melihat peristiwa robohnya bangunan pada hari Jumat (1/7) petang," kata Kepala Polrestabes Palembang Kombes Mokhamad Ngajib di lokasi kejadian, Sabtu (2/7). 

BACA JUGA: Gedung Sekolah Roboh di Palembang, Satu Pekerja Bangunan Tewas

Dia menyatakan pihaknya akan melakukan pemeriksaan, termasuk terhadap pihak sekolah dan kontraktor pembangunan.

“Jadi, belum bisa diketahui penyebab pastinya apa. Apakah ada tindak pidana di dalamnya atau tidak," ujarnya.

BACA JUGA: Ini Dugaan Motif Mahasiswi asal Toraja Loncat dari Gedung Tinggi di Makassar

Perwira menengah Polri ini memastika penyidik masih mendalami peristiwa robohnya bangunan yang menyebabkan seorang tewas dan seorang luka-luka. "Kami masih dalami semuanya,” tegasnya. 

Sebelumnya, Kepala Polsek Sako Kompol Evial Kalza menyebutkan korban Agus Nuzlan (42), warga Desa Tanjung Atap Timur, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir.

BACA JUGA: Berunjuk Rasa di Depan Gedung DPR, LMID Tuntut Penghapusan Presidential Threshold

Korban adalah pekerja bangunan yang tewas tertimpa material gedung yang roboh, Jumat (1/7) sekitar pukul 17.45 WIB dengan luka di bagian kepala.

"Dari situ jenazah sudah langsung dibawa oleh personel gabungan ke Rumah Sakit Bhayangkara M. Hasan Palembang untuk divisum," kata dia.

Seorang korban lain berinsial RR (15) mengalami luka di tubuhnya.

Saat ini, korban dalam perawatan intensif Rumah Sakit Moh Hoesin Palembang. 

Peristiwa tersebut saat ini masih dalam penyelidikan Satreskrim Polrestabes Palembang bersama tim forensik Polda Sumsel.

"Kami ditugaskan untuk amankan lokasi tempat kejadian perkara guna pastikan tidak ada warga yang masuk ke runtuhan," imbuhnya.

Camat Sako Palembang Amirudin Sandy mengatakan bahwa pemeriksaan sementara pihak kecamatan bersama dinas PUPR kota setempat menyebutkan gedung sekolah tersebut tidak mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB).

"Setelah dicek, bangunan berlantai tiga ini tidak mengantongi surat IMB," kata dia.

Dia mengatakan bahwa pihaknya menyerahkan seluruh penyelidikan kepada aparat kepolisian.

Berdasarkan informasi dari lokasi kejadian, gedung sekolah tersebut masih dalam pengerjaan tiga tahun belakangan yang nantinya akan berfungsi sebagai ruangan kelas bagi murid SD dan SMP.

Gedung berlantai tiga dengan konstruksi beton beratap rangka baja ringan tersebut roboh pada hari Jumat (1/7) sekitar pukul 17.30 WIB hingga nyaris rata dengan tanah.

Robohnya gedung tersebut mengundang perhatian warga karena lokasi berhimpitan dengan permukiman setempat.

Sementara itu, saksi Angga mengatakan bahwa korban Agus baru sehari bekerja untuk memasangkan kosen pintu bangunan sekolah tersebut.

Saat kejadian, lanjut dia, korban Agus hendak mandi hingga secara tiba-tiba gedung roboh, kemudian yang bersangkutan tertimpa material bangunan dengan luka di kepala.

Untuk korban RR (15), dievakuasi warga lantaran terluka di bagian tubuh. Dia harus dilarikan ke rumah sakit yang saat ini masih menjalani perawatan intensif.

Petugas Palang Merah Indonesia Kota Palembang bersama Pemadam Kebakaran tiba dilokasi Jumat (1/7) petang, hingga akhirnya peristiwa tersebut ditangani aparat kepolisian. Sampai saat ini pihak sekolah Islam Terpadu tersebut belum bisa dimintai keterangan. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler