jpnn.com, DEPOK - Gedung Sekretariat Yayasan Cornelis Chastelein (YLCC) yang berada di Jalan Pemuda Nomor 72, Kota Depok, Jawa Barat ini merupakan bangunan peninggalan Belanda yang masih berdiri kokoh hingga kini.
Bangunan peninggalan Belanda itu awalnya dibangun sebagai rumah pastor yang melayani umat di Gereja Jemaat Masehi Depok.
BACA JUGA: Pemkot Depok Terpaksa Menghentikan PTM Terbatas di Kecamatan Pancoran Mas
Kini, gereja itu bernama GPIB Jemaat Immanuel Depok, dan telah berdiri kurang lebih 300 tahun.
"Pastor harus melayani jemaat kapan pun dibutuhkan, sehingga bangunan ini dibuat untuk tempat tinggal pastor saat itu," kata Sekretaris YLCC Hendrik Leander ditemui JPNN.com, di Kota Depok, Rabu (17/11).
BACA JUGA: Barikade 98 Minta Prabowo Mundur atau Pecat Fadli Zon, Arief Poyuono Bereaksi, TegasÂ
Walaupun usianya sudah ratusan tahun tetapi Gedung YLCC itu masih terawat.
Hendrik menyebutkan bangunan tersebut memang sudah mengalami renovasi, tetapi hanya untuk memperindah tampilannya saja.
BACA JUGA: Arief Poyuono: Apa Salahnya Prabowo kepada Jokowi Sampai Disuruh Mundur?
"Untuk bangunan dasar tidak ada yang kami ubah, yang kami renovasi itu, pintu, kusen karena sudah mengalami sedikit kerusakan," jelasnya.
Dalam bangunan tersebut terdapat enam ruangan yang dahulunya merupakan kamar tidur, ruang tamu, ruang makan, kamar mandi, dan juga dapur.
Dia menceritakan setelah Cornelis Chastelein wafat pada 28 Juni 1714, bangunan tersebut dikelola oleh para anak buahnya yang awalnya bernama Lembaga Cornelis Chastelein (LCC) sebelum akhirnya menjadi YLCC.
YLCC terbentuk pada 1952, bertugas merawat aset-aset tanah warisan Cornelis Chastelein beserta bukti-bukti peninggalan sejarahnya.
Pengelola YLCC juga rutin mengadakan aksi-aksi sosial dan menjalin silaturahmi dengan Kaoem Depok penyandang 11 marga keturunan Belanda Depok.
"Ada beberapa aset yang dikelola oleh YLCC, seperti gereja, permakaman, sekolah, dan yang lainnya," ujar Hendrik. (mcr19/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Lutviatul Fauziah