Gegara Akun Palsu di Facebook, 2 Wanita Baku Hantam, Geger

Senin, 22 Februari 2021 – 12:27 WIB
Proses mediasi antara kedua wanita di kantor FKPM Pelita, Samarinda. Foto: dok Samarinda Pos

jpnn.com, SAMARINDA - Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Kelurahan Pelita bertindak cepat ketika ada laporan warga terkait dua orang wanita saling baku hantam di kawasan Jalan Kehewanan, Sidomulyo, Sungai Pinang, Kamis.

Ketika anggota FKPM mendatangi lokasi keributan yang dimaksud, benar saja ada dua wanita masing-masing berinisial AS (30) dan BN (65) sedang beradu mulut bahkan saling adu fisik.

BACA JUGA: 8 Pasangan Mesum Pasrah Digiring Polisi, Lihat Tuh Tampangnya

“Mendapati itu, kami langsung amankan kedua wanita dan dibawa ke kantor FKPM untuk dimintai keterangan dan dilakukan mediasi,” kata ketua FKPM Pelita Marno Mukti, saat dikonfirmasi Minggu.

Dari keterangan dua wanita tersebut, kata Mukti, diketahui keributan dipicu lantaran akun palsu Facebook yang sengaja mengadu domba keduanya.

BACA JUGA: BNNP Bongkar Cara Pasutri Ini Menyelundupkan Barang Haram, Menjijikkan!

Kejadian bermula saat AS menerima pesan dari akun palsu media sosial Facebook yang mengaku-ngaku sebagai anak dari BN.

Dalam pesan itu, pemilik akun palsu menyebutkan bahwa suami AS telah menghamili anak orang. 

BACA JUGA: Tetangga Asyik Sahur, Pasutri Ini Malah Baku Hantam Sampai Bakar Angkot

Tak terima dengan pernyataan pesan tersebut, AS yang telah mengetahui alamat kediaman anak BN pun langsung mendatanginya.

Setibanya di lokasi yang dituju, AS langsung bertemu dengan BN yang sedang menjaga warung.

"Jadi setibanya di sana, AS langsung meminta nomor telepon anak BN yang disangka merupakan pemilik akun palsu itu. Namun BN bersikeras tidak mau memberikan nomor anaknya yang dipinta,” ujar Marno Mukti lagi.

Permintaan tak dituruti, AS pun emosi dan menarik baju dan rambut BN.

Tak terima diperlakukan kasar, BN spontan langsung melayangkan kedua tangannya berkali-kali ke arah wajah AS.

Keributan dan baku hantam pun tak terelakkan hingga anggota FKPM tiba di lokasi untuk mengamankan.

Setelah ditelusuri anggota FKPM, ternyata akun Facebook yang mengirim pesan ke AS merupakan akun palsu yang mengaku sebagai anak BN.

"Anak BN tidak mengakui akun tersebut miliknya, dan dari hasil mediasi, keduanya kamu sarankan untuk berdamai. Namun, jika masih ada pihak yang keberatan, kami arahkan melapor secara resmi ke polisi," tambah Marno Mukti.

Mendapati kasus tersebut, Marno Mukti mengimbau kepada masyarakat Samarinda agar tidak terpengaruh oleh akun di media sosial.

"Lebih bijak lagi dalam menggunakan media sosial, jangan mudah percaya dan terprovokasi,” tutup Marno Mukti. (Bekti/Awan/selasar/Samarinda Pos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 11 Jet Tempur dan Pengebom China Menari di Langit Pratas, Taiwan Siaga Penuh


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler