jpnn.com, JAYAPURA - Tiga atlet terjun payung beregu putri Papua Barat, yaitu Jose Damayanti, Desy dan Siswi gagal mendarat sempurna pada pertandingan babak II Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Pada perlombaan yang berlangsung di lapangan kantor pusat pemerintahan Kabupaten Mimika, Selasa (3/10), ketiga penerjun yang memilik banyak pengalaman itu gagal mendarat sempurna akibat kencangnya dorongan angin.
BACA JUGA: Satgas Covid-19: Ada 29 Orang di PON XX Papua Positif Corona
Hal itu diamini pelatih terjun payung Papua Barat, Sumeri. Dia menyebut dorongan angin yang kencang menyulitkan anak asuhnya untuk bisa mendarat.
Akibatnya, ketiga penerjun payung tersebut memilih untuk mengamankan diri dan tidak bisa masuk dalam titik lingkaran pendaratan.
BACA JUGA: KONI Jatim Protes Kebijakan Pemkot Surabaya Isolasi Atlet Sepulang dari PON XX Papua
“Anginnya kencang. Itu melampaui batas untuk ketepatan mendarat. Itu sebenarnya hanya untuk mengamankan diri saja,” ungkap Sumeri dalam laman resmi PON.
Wasit dan ofisial yang bertugas mengaku sudah mengajukan re-jump agar pendaratan dilakukan berikutnya. Namun, ketiga atlet Papua Barat itu akhirnya memutuskan untuk tetap turun.
BACA JUGA: Kejutan! Juara Bertahan Cabor Basket Putri Angkat Koper dari PON XX Papua
“Sebetulnya saat mereka mulai terbang dan melepas parasut, sudah ada permintaan dari wasit agar rejump. Mereka mulai diterjang angin di ketinggian yang sama,” tuturnya.
Technical delegate cabor terjun payung PON XX Papua Achmad Effendi Soen menjelaskan, untuk pertandingan terjun payung nomor kategori ketepatan telah dilaksanakan delapan babak.
Untuk waktu pelaksan, dirinya masih menunggu kondisi cuaca. Jika cuaca bersahabat, gelaran terjun payung bisa terlaksana dengan baik.
“Babak pertama sudah selesai digelar, sekarang sudah masuk pertandingan babak kedua. Saat ini kami memiliki kendala di cuaca yang tidak menentu. Kalau cuaca sudah oke, mungkin besok dan bantuan penambahan pesawat lagi,” jelas Achmad Effendi Soen.
Pada babak kedua, ada lima tim yang ambil bagian di nomor ketepatan mendarat. Untuk kategori putra terdapat Aceh, dan DIY. Lalu di sektor putri ada Papua Barat, Jawa Barat dan Jawa Tengah. (pon/mcr16/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Naufal