jpnn.com, BARABAI - Perkelahian yang berujung maut terjadi di Desa Layuh RT 1 Kecamatan Batu Benawa, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Sabtu (30/10) lalu.
Korban ML, 42, meninggal dunia setelah terlibat perkelahian dengan temannya AG dan UG. Masalahnya sepele, korban menolak makan gulai itik hasil curian.
BACA JUGA: Harum Tak Kuat Lagi Menghadapi Aksi Bejat Sang Kakak Ipar, Begini Akhirnya
"Korban menolak karena tahu itik itu hasil curian," kata Kasi Humas Polres HST, Iptu Soebagiyo, Minggu (31/10).
Karena tidak terima dengan ucapan korban. AG dan UG tersinggung. Mereka adu mulut dan berkelahi. AG dan UG membantah, mereka mengaku itik tersebut dibeli dengan harga Rp 60.000.
BACA JUGA: Oknum Polisi Ini Terpaksa Berurusan dengan Propam, Duh, Kasusnya Memalukan
Setelah itu, perkelahian dilerai warga. Sempat ingin dimediasi bersama ketua RT setempat. Namun, gagal karena ketua RT tidak ada di rumah.
Akhirnya, sekitar pukul 16.00 Wita AG dan UG kembali mendatangi ML. Kali ini mereka membawa senjata tajam. Perkelahian tak terelakkan. Korban ML ditebas, dia mengalami luka di badan, tangan dan kepala.
BACA JUGA: Bunga Dibawa Temannya ke Sebuah Rumah, 4 Laki-Laki Sudah Menunggu, Terjadilah
Mengetahui hal ini warga langsung melapor Polsek setempat. Sedangkan korban langsung dibawa ke RS Damanhuri Barabai. Namun, nyawanya tidak tertolong.
Diduga sebelum terjadi perkelahian, mereka sempat menenggak miras bersama-sama. Kasus ini sudah ditangani oleh kepolisian.
Setelah kejadian sampai hari ini polisi masih melakukan pengejaran terhadap AG dan UG.
BACA JUGA: Oknum Polisi Ini Terpaksa Berurusan dengan Propam, Duh, Kasusnya Memalukan
"Info terakhir pengejaran sampai subuh pukul 03.00 Wita dan belum ketangkap. Kami masih menunggu laporan selanjutnya," pungkasnya. (mal/prokal.co)
Redaktur & Reporter : Budi