Geger! Mahasiswa Hukum Unand Tewas di Musala

Senin, 11 Mei 2015 – 00:58 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - PADANG - Masyarakat Kelurahan Kapalokoto, Kecamatan Pauh dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki di sebuah musala, persisnya di belakang kantor kelurahan setempat. Penemuan itu terjadi sekitar pukul 09.00, Sabtu (9/5).

Usut punya usut, ternyata korban yang ditemukan itu adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andalas (Unand) angkatan 2013 bernama Leo Wahyudi (20), yang indekos di kawasan itu.

BACA JUGA: Ujang Janjikan Modal Usaha buat PSK yang Mau Tobat

Dilansir dari Padang Ekspres (Grup JPNN), Minggu (10/5), mahasiswa berpakaian baju kaos berkerah merah bata dan celana jeans itu ditemukan oleh seorang pemulung. Kondisinya sudah tidak tergantung lagi.

Saat itu, posisinya terduduk di depan pintu musala dengan tali di leher. Bahkan ditemukan ada bercak darah di bagian lutut kanannya. Jenazah korban pun langsung dilarikan ke RS Bhayangkara, Jati. Di RS sendiri terlihat, rasa berduka masih dirasakan teman-teman seangkatan Leo Wahyudi. 

BACA JUGA: BNN Gelar Razia, Aktivis Ngamuk lalu Ngaku Kenalan Kapolda

Kapolsek Pauh Kompol Wirman mengatakan korban diketahui bernama Leo Wahyudi, 20, asal Pagaralam, Bengkulu dan tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andalas, semester IV. 

Menurut keterangan warga, Leo adalah penghuni salah satu indekos yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian dan diperkirakan hanya berjarak 300 meter. Saat ini jenazah tengah dilakukan otopsi dan akan dilakukan visum untuk mengetahui penyebab kematiannya.

BACA JUGA: Kakinya Tembus Ditembak Brimob, Tapi Pencuri Genset Ini Membantah

“Kata pemilik kos, korban pernah berobat dua kali ke psikiater.. Kemudian saat ditemukan oleh petugas kondisi korban memang seperti orang tergantung. Tapi kita tetap lakukan visum ke rumah sakit agar bisa diketahui lebih jelas penyebabnya,” ujar Kompol Wirman.

Kanit Reskrim Polsek Pauh Ipda Hardi menambah, setelah dilakukan visum di RS Bhayangkara, ternyata korban murni gantung diri. “Tidak ditemukan ada tanda-tanda bekas penganiayaan,” katanya. 

Terkait bercak darah yang ditemukan di lutut warga Bengkulu itu, Ipda Hardi menduga korban tergantung lebih dari 20 jam di sana. Sehingga tali yang digunakan tersebut lepas dan korban pun terduduk di lantai depan pintu musala. "Kemungkinan lututnya berdarah karena darahnya sudah membeku,” ujarnya.

Rektor Unand, Werry Darta Taifur, ketika dihubungi Padang Ekspres, mengatakan pihaknya prihatin atas kejadian yang menimpa mahasiswa Unand, Leo Wahyudi. Terkait kejadian ini, apalagi di luar kampus Unand, tidak semua hal bisa dikontrol oleh Unand.

“Meskipun demikian, Unand tetap berusaha memberikan yang terbaik dalam pengawasan terhadap civitas akademika Unand,” tuturnya. 

Dari catatan Padang Ekspres, kejadian ini adalah kali kedua terjadi di kawasan Kampus Unand. Sebelumnya, seorang mahasiswa juga ditemukan tewas di tempat tinggalnya, kawasan Perumahan Dosen Unand Limaumanih, Minggu (29/3). (Tim Padang Ekspres/Riyon/adk/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumah Warga Dhuafa Ludes Dilalap Si Jago Merah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler